Di era modern yang dipenuhi dengan perkembangan teknologi, terutama penggunaan smartphone yang semakin meluas, peserta didik cenderung terpaku pada konten modern dan mengabaikan warisan budaya tradisional seperti alat musik tradisional. Oleh karena itu, mengadaptasi model pembelajaran berbasis proyek dengan sintaks “BINTANG” yang berisikan pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi menjadi langkah penting untuk memungkinkan siswa memahami, menghargai, dan mempertahankan kearifan lokal, khususnya dalam konteks seni budaya. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran berbasis proyek dengan sintaks “BINTANG” untuk materi alat musik tradisional SMP. Fokusnya mencakup deskripsi, kualitas, respon guru dan siswa, serta keefektivan model pembelajaran. Metode penelitian RnD campuran kualitatif kuantitatif, dengan model ADDIE. Penelitian dilakukan di SMPK Stella Maris Surabaya dengan subjek mencakup tiga validator ahli, guru seni budaya, dan siswa kelas 7C. Teknik pengumpulan data pada kualitatif meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, diskusi, dan kajian literatur. Pada pengumpulan data kuantitatif meliputi angket, tes, dan Uji-T. Hasil penelitian berupa model pembelajaran berbasis proyek sintaks "BINTANG", LKPD, Asesmen, serta Modul Ajar. Kevalidan mencapai 95,4%, kepraktisan berdasarkan respon guru dan siswa mencapai 92,4%, serta signifikansi keseluruhan menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan memperoleh nilai signifikansi (Sig.0,001<0,05). Hasil penelitian menunjukkan efektivitas model dalam meningkatkan keaktifan, kolaborasi, kreativitas, dan pemahaman materi peserta didik. Pada produk diperlukan penyesuaian proyek, fasilitasi komunikasi yang terus menerus, dan evaluasi dampak jangka panjang untuk optimalisasi pembelajaran. Prosedur evaluasi yang berkelanjutan diperlukan untuk memaksimalkan pengalaman belajar siswa.
Kata Kunci : Pengembangan, Model Pembelajaran, Proyek, Mobile Learning, Alat Musik Tradisional.
In the modern era which is filled with technological developments, especially the increasingly widespread use of smartphones, students tend to be fixated on modern content and ignore traditional cultural heritage such as traditional musical instruments. Therefore, adapting the project-based learning model with the "BINTANG" syntax which contains learning with the use of technology is an important step to enable students to understand, appreciate and maintain local wisdom, especially in the context of arts and culture. This research aims to produce a project-based learning model with the syntax "BINTANG" for traditional junior high school musical instruments. The focus includes description, quality, teacher and student responses, and the effectiveness of the learning model. Mixed qualitative quantitative RnD research method, with the ADDIE model. The research was conducted at SMPK Stella Maris Surabaya with subjects including three expert validators, arts and culture teachers, and class 7C students. Qualitative data collection techniques include interviews, observation, documentation, discussion and literature review. Quantitative data collection includes questionnaires, tests and T-tests. The results of the research are a learning model based on the "BINTANG" syntax project, LKPD, assessments, and teaching modules. Validity reached 95.4%, practicality based on teacher and student responses reached 92.4%, and overall significance showed a significant influence on student learning outcomes by obtaining a significance value (Sig.0.001<0.05). The research results show the effectiveness of the model in increasing students' activeness, collaboration, creativity and understanding of the material. The product requires project adjustments, facilitation of continuous communication, and evaluation of long-term impacts to optimize learning. Continuous evaluation procedures are necessary to maximize student learning experiences
Keywords: Development, Learning Model, Project, Mobile Learning, Traditional Musical Instruments.