Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembentukan sikap nasionalisme siswa melalui ekstrakurikuler karawitan di MAN 2 Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Sikap Secord and Bacman. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan penyampaian materi dan kegiatan di luar materi ekstrakurikuler karawitan merupakan upaya pembentukan sikap nasionalisme siswa MAN 2 Banyuwangi. Kegiatan penyampaian materi tersebut meliputi pengenalan jenis gamelan, pengenalan nama-nama (alat) gamelan, pengenalan macam-macam gendhing/tembang jawa, pengenalan macam thuthukan, pemeragaan/mempraktekkan cara memainkan alat musik (gamelan) dan pengenalan watak/karakter beberapa tokoh dalam pewayangan. Kegiatan di luar materi ekstrakurikuler karawitan meliputi pembersian ruangan kegiatan ekstrakurikuler karawitan, perawatan alat-alat musik (gamelan) dan pembaharuan ulang nada yang telah berubah. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam pembentukan sikap nasionalisme siswa melaui kegiatan ekstrakurikuler karawitan yakni keterbatasan waktu yang disediakan dan keterlambatan kehadiran siswa. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi adanya kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler karawitan sebagai upaya pembentukan sikap nasionalisme siswa adalah dengan adanya tambahan di luar jam kegiatan ekstrakurikuler karawitan, pemberian contoh langsung kepada siswa, adanya teguran dan hukuman yang diberikan.
Kata Kunci: Sikap nasionalisme, ekstrakurikuler Karawitan.
Abstract
The purpose of this study is to describe the process of forming students' nationalism attitudes through musical extracurricular activities at MAN 2 Banyuwangi. This research uses a qualitative approach. The theoretical foundation used in this research is Secord and Bacman Attitude Theory. Data collected in this study used observation, interview and documentation techniques. The results of this study indicate that the material delivery activities and activities outside the musical extracurricular material is an effort to form nationalism attitudes of MAN 2 Banyuwangi students. Submission activities include the introduction of gamelan types, the introduction of the names (instruments) of the gamelan, the introduction of various types of Javanese gendhing, the introduction of kinds of thuthukan, reenactment/practicing how to play musical instruments (gamelan) and the introduction of the character/character of some caracters in puppet show . Activities outside karawitan extracurricular material include cleaning the room of karawitan extracurricular activities, maintenance of musical instruments (gamelan) and renewing the tone that has changed. As for the obstacles faced in the formation of student nationalism through musical extracurricular activities namely the limited time provided and the delay in student attendance. The solution taken to overcome the obstacles encountered in the implementation of musical extracurricular activities as an effort to form a nationalism attitude of students is by additional training outside hours of extracurricular musical activities, giving examples directly to students, the reprimand and punishment given.
Keywords: Attitude of nationalism, musical extracurricular.