STRATEGI KAMPANYE STOP PERNIKAHAN USIA ANAK DESA SIDOMULYO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN
STRATEGY OF STOP MARRIAGE CAMPAIGN FOR CHILDREN IN SIDOMULYO VILLAGE NGADIROJO DISTRICT PACITAN REGENCY
Penelitian ini mengungkapkan tentang kampanye pernikahan usia anak di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan yaitu strategi desa dalam bagaimana upaya membangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan usia anak. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan strategi membangun kesadaran masyarakat dan pelaksanaan kampanye stop pernikahan usia anak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirojo kabupaten Pacitan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pendidikan Kritis Paulo Freire yang mengemukakan bahwa pembebasan terhadap kaum miskin yang buta huruf agar dapat membaca, kemudian memutuskan meningkatkannya menjadi kesadaran kritis (critical consciousness) atau penyadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada kasus pernikahan usia anak yang dimaksudkan penyadaran ialah memberikan pemahaman terhadap bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak dari aspek pendidikan, aspek ekonomi dan aspek kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan desain penelitian studi kritis atau penelitian kritis melibatkan peneliti secara langsung untuk ikut dalam pelaksanaan kegiatan kampanye stop pernikahan usia anak, yang berarti peneliti ikut melakukan penyadaran masyarakat terhadap pemahaman Undang-undang Perkawinan, Undang-undang Perlindungan Anak dan bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep conscientization atau mewujudkan penyadaran masyarakat yang fokusnya terhadap pendidikan hadap masalah (problem posing education) mengenai kasus pernikahan usia anak yaitu mewujudkan FGD berupa dialog antara masyarakat dengan narasumber agar penyadaran dapat berjalan maksimal dengan tujuan masyarakat tidak melakukan dan menolak adanya pernikahan usia anak, akan tetapi penyadaran yang dilakukan melalui FGD belum berjalan maksimal karena masih cenderung memberikan informasi dari satu pihak dan proses dialogis belum tercapai sesuai yang diharapkan.
Kata kunci: strategi, kampanye, pernikahan usia anak
This study reveals about the campaign for child marriage in Sidomulyo Village, Ngadirojo District, Pacitan Regency, namely the village strategy in how to build public awareness not to do child marriage. The purpose of the study was to describe strategies to build public awareness and implement a campaign to stop child marriage in Sidomulyo village, Ngadirojo district, Pacitan district. The theory used in this research is Paulo Freire's Critical Education Theory which suggests that the liberation of the illiterate poor to be able to read, then decides to increase it to critical consciousness or public awareness of the problems they face. In the case of child marriage, awareness is meant to provide an understanding of the dangers posed by child marriage from the educational, economic and health aspects. This study uses a qualitative research approach that produces descriptive data with a critical study research design or critical research involving researchers directly to participate in the implementation of the stop child marriage campaign activities, which means researchers participate in raising public awareness of the understanding of the Marriage Act, Law Child Protection and the dangers posed by child marriage. The results of the study indicate that the concept of conscientization or realizing public awareness that focuses on problem posing education regarding cases of child marriage is realizing FGD in the form of dialogue between the community and resource persons so that awareness can run optimally with the aim of the community not doing and rejecting age marriage. children, but the awareness-raising conducted through the FGDs has not run optimally because it still tends to provide information from one party and the dialogical process has not been achieved as expected.
Keywords: strategy, campaign, child marriage