Analisis Prinsip-Prinsip Syariah dalam Pembiayaan Modal Usaha Nasabah (Studi Kasus BMT Mandiri Sejahtera Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan)

Analysis of Sharia Principles in Financing Customers Business Capital (Case Study of BMT Mandiri Sejahtera, Sugio District, Lamongan)

Abstrak

Dalam upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi, Lembaga keuangan Syariah salah satunya BMT mengeluarkan program pembiayaan baik konsumtif maupun modal usaha bagi anggota. Pembiayaan dari Lembaga keuangan BMT diberikan dengan mengutamakan prinsip Syariah yang ada. Namun disisi lain Pihak BMT dinilai masih kurang maksimal dalam memberikan penjelasan mengenai akad Syariah dalam pembiayaan.Tujuan dari penelitian ini mengetahui keseuaian prinsip Syariah pada pembiayaan modal usaha di BMT Mandiri Sejahtera cabang kecamatan sugio. Metode yang digunakkan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Uji validitas dilakukan dengan Teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga akad Syariah yang diterapkan dalam pembiayaan modal usaha di BMT Mandiri sejahtera. Masing masing antara lain Rahn, murabahah dan mudharabah. Akad pembiayaan Rahn banyak diminati tetapi pernah ada pelanggaran ditahun 2019. Untuk akad pembiayaan murabahah dan mudharobah telah mengikuti aturan Syariah yang ada.

Kata Kunci : Baaitul maal tamwil, pembiayaan, mudharabah, murabahah, rahn

Abstract

To improve economic welfare, Islamic financial institutions, BMT, issue financing programs for consumptive and business capital for its members. Financing from BMT  is provided by prioritizing existing shariah principles. But on the other hand, the BMT is considered still less in providing an explanation of the Sharia contract in financing. The purpose of this study is to determine the conformity of Sharia principles in business capital financing at BMT Mandiri Sejahtera, Sugio sub-district branch. The method was descriptive qualitative with data collection techniques through interviews and documentation. The validity test used the source triangulation technique. This study indicates that BMT Mandiri Sejahtera has three Sharia contracts  in business capital financing. It consists of Rahn, murabahah and mudharabah. Rahn is the most popular financing contract. There have been violations of shariah rules on Rahn in 2019, whereas, for murabahah and mudharabah financing contracts, they have followed the existing Sharia rules. 

Keywords: Baaitul maal tamwil, financing, Sharia contract