Analisis Wacana Kritis Tentang Pupuk Bersubsidi di Desa Durung Bedug Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
Critical Discourse Analysis About Subsidized Fertilizer in Durung Bedug Village, Candi District, Sidoarjo Regency
Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia.Sejak jaman dahulu Indonesia terkenal sebagai negara agraris karena mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani.Kondisi geografis negara Indonesia yang berupa kepulauan serta potensi alam atau kekayaan sumber daya alamnya menjadi salah satu faktor utama mayoritas penduduk memilih bekerja sebagai petani.Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa yang menyebabkan negara Indonesia mendapat sinar matahari sepanjang tahun, selain itu tingkat kualitas kesuburan tanah di Indonesia tergolong sangat baik sehingga hampir berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.Berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung dan umbi-umbian menjadi barang ekspor yang penting untuk bangsa.Petani menjadi salah satu pahlawan pangan bagi bangsa dan negara karena mempunyai tugas dan perananan yang sentral dalam memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat.Fenomena permasalahan yang terjadi hingga saat ini adalah kesejahteraan petani yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.Salah satu permasalahan yang dialami mayoritas petani yaitu perihal pupuk, sebab pupuk merupakan komponen penting dalam dunia pertanian.Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis wacana petani di desa Durung Bedug perihal pupuk bersubsidi.Metode dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Van Dijk.Mengenai teori dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika dari Roland Barthes.Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah mengenai pupuk bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah masih terdapat banyak permasalahan dalam realitasnya dilapangan diantaranya mengenai harga, ketersediaan dan juga kualitas yang masih kurang baik.Harapan para petani kepada pemerintah supaya lebih memperhatikan nasib kesejahteraan para petani.
Agriculture is one of the leading sectors in Indonesia. Since ancient times Indonesia has been known as an agrarian country because the majority of its population live as farmers. Indonesia is one of the countries that is crossed by the equator which causes Indonesia to get sunlight throughout the year, besides that the level of soil fertility quality in Indonesia is very good so that almost various types of plants can grow and develop well. Various agricultural commodities such as rice, corn and tubers become important export goods for the nation. Farmers become one of the food heroes for the nation and the state because they have a central role and duty in meeting the food needs of the entire community. The phenomenon of the problems that occur Until now is the welfare of farmers who still live below the poverty line. One of the problems experienced by the majority of farmers is regarding fertilizers, because fertilizers are an important component in the world of agriculture. The purpose of this study is to analyze the discourse of farmers in Durung Bedug village regarding subsidized fertilizers. and data analysis in this study using a critical discourse analysis approach developed by Van Dijk. Regarding the theory in this study using the semiotic theory of Roland Barthes. in the field, among others regarding the price, availability and also the quality is still not good. The hope of the farmers to the government to pay more attention to the fate of the welfare of the farmers.