A Phenomenological Study of Lecturers’ Experience in Teaching English with Technology Post-Pandemic
ABSTRAK
Waluyo, Bagus (2023). A Phenomenological Study of Lecturers’ Experience in Teaching English with Technology Post-Pandemic. Disertasi, Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., M.A., Ph.D.; dan (II) Dr. Ali Mustofa, S.S., M.Pd.
Kata kunci: Pengalaman Dosen, Pengajaran Bahasa Inggris dengan Teknologi, Teknologi, Studi Fenomenologi
Penguasaan teknologi terbarukan dalam interaksi pembelajaran di kelas sangat penting bagi dosen dan mahasiswa untuk beradaptasi secara cepat untuk mencapai tujuan pembelajaran di era pasca-pandemi. Kombinasi antara pengetahuan materi, pengajaran, dan teknologi telah menjadi hal yang mendasar, dan para dosen harus mengembangkan pengetahuan yang kuat tentang teknologi, pedagogi, dan konten untuk merencanakan pengajaran yang efektif. Namun, penguasaan teknologi dalam kelas Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL), terutama di kampus-kampus berkembang, menemui tantangan akibat pemahaman yang terbatas, kurangnya minat untuk belajar, dan infrastruktur yang kurang memadai. Penerapan teknologi ke dalam kelas adalah proses yang kompleks. Namun, hal ini dapat mengarah pada pandangan yang positif terhadap integrasi teknologi, efikasi diri, dan adopsi, yang pada akhirnya mengarah pada transformasi teknologi. Pembelajaran Hibrid di kelas (EFL), suatu pendekatan pasca-pandemi, merupakan penggabungan pembelajaran daring dan tatap muka untuk mengatasi kesenjangan digital agar supaya tetap mempertahankan manfaat interaksi langsung. Pendekatan ini menawarkan umpan balik instan, latihan dalam kehidupan nyata, dan fleksibilitas bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan waktu.
Studi ini menggunakan pendekatan Fenomenologi dalam penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi kegiatan pembelajaran dengan teknologi yang dialami oleh dosen pendidikan tinggi dalam kehidupan profesionalnya di daerah pinggiran. Penelitian ini dilakukan untuk memotrait data dari wawancara dan catatan harian untuk menjawab permasalahan, yaitu memotret keterlibatan dosen secara pedagogis dalam pembelajaran dengan menggunakan teknologi dalam kehidupan profesionalnya, memotret tantangan dan keterbatasan pengalaman dosen dalam menggunakan teknologi dalam kehidupan profesionalnya, serta untuk mencari tahu peluang dan harapan pengalaman dosen dalam menggunakan teknologi dalam kehidupan profesionalnya. Partisipan dalam penelitian ini adalah lima Dosen mata kuliah Bahasa Inggris umum dari tiga lembaga pendidikan tinggi di daerah pinggiran: Universitas Nahdlatul Ulama Blitar di Kota Blitar, Universitas Merdeka Pasuruan di Kota Pasuruan, Jawa Timur, dan Universitas Kahuripan Kediri di Kabupaten Kediri, Indonesia, yang dipilih melalui purposive sampling berdasarkan keterjangkauan dan kemanfaatannya.
Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dengan dosen setelah menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran di dalam kelas, lembar catatan harian, serta kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi. Rancangan konten dari lembar wawancara dan lembar catatan harian berfokus pada interaksi antara guru dan mahasiswa, materi, serta interaksi dengan teknologi. Data dianalisis dengan menggabungkan langkah-langkah fenomenologi dan analisis tematik sederhana untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Dosen menggunakan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh untuk keterlibatan, fasilitasi, dan partisipasi mahasiswa, termasuk PPT, video, Google Classroom, Quizziz, Kahoot, Zoom/Google Meet, presentasi PowerPoint, dan YouTube. Kemajuan teknologi pembelajaran jarak jauh menghadirkan hambatan bagi mahasiswa di daerah pinggiran, termasuk transfer informasi, adaptasi metode, dan ambiguitas pengawasan. COVID-19 telah meningkatkan pembelajaran daring, tetapi lembaga pendidikan kesulitan dalam menyediakan infrastruktur, sumber daya, dan evaluasi yang konsisten, mengakibatkan ketidakseimbangan dan ketidaksetaraan. Dosen akan membimbing mahasiswa dalam penguasaan teknologi, mengembangkan keterampilan digital, dan dukungan pembelajaran daring. Selain itu, para dosen mendorong kemajuan teknologi dalam pembelajaran daring, mencari dukungan dari universitas, sekolah, dan orang tua.
Sebagai kesimpulan, studi ini menggambarkan pengalaman mengajar dosen di universitas di daerah pinggiran di Indonesia selama periode pasca-pandemi dengan menggunakan teknologi sebagai alat pembelajaran. Teknologi meningkatkan keterampilan mahasiswa, memberikan panduan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif. Namun, pengalaman pembelajaran yang tidak seimbang dapat mengakibatkan kesenjangan antara mahasiswa yang aktif terlibat dengan platform pembelajaran dan mereka yang membutuhkan akses yang setara. Memahami kecemasan yang terkait dengan pendidikan selama pandemi COVID-19 penting untuk mendukung kesehatan mental dan kemajuan akademik mahasiswa. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa sangat penting, tetapi pengawasan dan arahan masih diperlukan.
ABSTRACT
Waluyo, Bagus (2023). A Phenomenological Study of Lecturers’ Experience in Teaching English with Technology Post-Pandemic. Dissertation, Doctoral Program in Language and Literature Education, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Surabaya. Supervisors: (I) Prof. Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., M.A., Ph.D.; And (II) Dr. Ali Mustofa, S.S., M.Pd.
Keywords: Lecturers’ Experience, Teaching English with Technology, Technology, A Phenomenological Study
Mastering renewable technology in classroom learning interactions is crucial for lecturers and students to adapt to the rapid pace of science and achieve learning goals in the post-pandemic era. The combination of subject matter knowledge, teaching, and technology has become essential, and lecturers must develop a solid knowledge repertoire of technology, pedagogy, and content to plan effective teaching. However, mastering technology in EFL classes, especially on developing campuses, is challenging due to limited understanding, a lack of desire to learn, and inadequate infrastructure. Bringing technology into the classroom is a complex process. However, it can lead to a favorable view towards technology integration, self-efficacy, and adoption, ultimately leading to successful technological, structural transformation. EFL Hybrid learning, a post-pandemic approach, combines online and face-to-face learning, addressing the digital divide while retaining the benefits of direct interaction. It offers instant feedback, real-world practice, and flexibility for students with time constraints.
This study uses a Phenomenology approach in qualitative research to explore learning activities with technology as experienced by higher education lecturers in their professional lives in suburban. Furthermore, this research is conducted to explore the data from interviews and handwritten diaries to answer the problems, namely to explore the lecturers' engagement pedagogically for students' learning using technology in their professional lives, to explore the challenges and limitations of the lecturers' experience using technology in their professional lives, and to figure out the opportunities and expectations of the lecturers' experience using technology in their professional lives. The participants in this study are five general English course Lecturers from three higher education institutions in the suburbs: Universitas Nahdlatul Ulama Blitar in Blitar City, Universitas Merdeka Pasuruan in Pasuruan City, Eash Java, and Universitas Kahuripan Kediriin Kediri in Kediri district, Indonesia, selected using purposive sampling based on their accessibility and usefulness.
The data collection techniques are giving one-to-one interview sheets to lecturers after applying technology in the in-class learning process, handwritten diary sheets, and teaching activities using technologies. The content drafts of one-to-one interview sheets and the handwritten diary sheet focus on the interaction between the teacher and students, the material, and the interaction with technology. Data are analyzed using a combination of descriptive phenomenological steps and simple thematic analysis to answer the research questions.
Lecturers use technology in distance learning for engagement, facilitation, and student participation, including PPT, video, Google Classroom, Quizziz, Kahoot, Zoom/Google Meet, PowerPoint presentations, and YouTube. Distance learning technological advances present obstacles to suburban students, including information transfer, method adaptation, and supervision ambiguity. COVID-19 has increased online learning, but institutions struggle to help with infrastructure, resources, and consistent evaluation, resulting in imbalances and inequalities. Lecturers will guide students in technology mastery, developing digital skills, and online learning support. Moreover, lecturers promote technological advances in online learning, seeking support from universities, schools, and parents.
In conclusion, this study portrays the teaching experience of lecturers in suburban universities in Indonesia during the post-pandemic period using technology as a learning aid. Technology enhances students' skills, provides guidance, and creates an interactive learning environment. However, unequal learning experiences can lead to a gap between students who actively engage with learning platforms and those who need equal access. Understanding the anxiety associated with education during the COVID-19 pandemic is essential to support student's mental health and academic progress. Collaboration between lecturers and students is crucial, but supervision and direction are still needed.