PENGARUH FAKTOR NON TEKNIS PERTANDINGAN DALAM PENILAIAN JURI KEPADA ATLET PENCAK SILAT 

THE INFLUENCE OF NON-TECHNICAL FACTORS IN THE JURY'S ASSESSMENT OF PENCAK SILAT ATHLETES

Proses penjurian yang diaggap tertutup mampu memberikan pemikiran yang menyimpang dari kalangan 

pelatih dan atlet pencak silat. Beberapa berpendapat bahwa adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi penilaian 

wasit juri saat memberikan penilaian terhadap atlet. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti membuat 

penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor Non Teknis Pertandingan Dalam Penilaian Juri Kepada Atlet Pencak 

Silat”. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah agar mengetahui apakah ada tidaknya pengaruh dari non teknis 

pertandingan terhadap penilaian juri kepada atlet pencak silat dan untuk mengetahui besar kecilnya persentase 

tingkat pengaruh faktor non teknis pertandingan terhadap penilaian juri kepada atlet pencak silat. Penelitian ini 

merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif survey dengan metode non eksperimen. 

Perolehan data didapat melalui penyebaran angket atau kuisioner yang sudah tertulis pertanyaan disebarkan 

dikalangan wasit juri pencak silat dan tersedia sejumlah 38 responden dari wasit juri aktif di Kota Surabaya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat integritas wasit juri Kota Surabaya masih tergolong tinggi 

karena ada sejumlah 25 orang menduduki kategori tinggi dengan persentase ≥ 68% dan 13 orang menduduki 

ketegori sedang dengan persentase 34 – 67 %. Selain itu hasil penelitian juga menunjukan bahwa sarana dan 

prasarana juga mampu mempengaruhi kinerja wasit juri Kota Surabaya dengan 20 orang masuk dalam kategori 

tinggi dengan rate presentase ≥ 72%, sedangkan 18 orang masuk dalam kategori sedang dengan rate presentase 

37-71%. Dari hasil tiga indikator ini yaitu integritas , sarana dan prasarana, serta pemahaman peraturan 

pertandingan masing-masing memiliki pengaruh dalam presentase kategori tinggi.

The judging process which is considered closed is able to give distorted thoughts from the coaches 

and athletes of pencak silat. Some argue that there are other factors that can influence the judges' judgment when 

judging athletes. Based on the explanation above, the researchers made a study entitled "The Influence of NonTechnical Competition Factors in Jury Assessments of Pencak Silat Athletes". The purpose of this research is to 

find out whether there is an influence of non-technical competition on the jury's assessment of pencak silat athletes 

and to determine the percentage level of influence of non-technical factors on the jury's assessment of pencak silat 

athletes. This research is a type of quantitative research with a descriptive survey approach with non-experimental 

methods. The data was obtained through the distribution of questionnaires or questionnaires with written 

questions distributed among the pencak silat judges and 38 respondents from active judges in the city of Surabaya.

The results showed that the level of integrity of the judges of Surabaya City was still relatively high 

because there were 25 people occupying the high category with a percentage of 68% and 13 people occupying 

the medium category with a percentage of 34 - 67%. In addition, the results of the study also showed that facilities 

and infrastructure were also able to influence the performance of the judges of the Surabaya City with 20 people 

in the high category with a percentage rate of 72%, while 18 people in the medium category with a percentage 

rate of 37-71%. From the results of these three indicators, namely integrity, facilities and infrastructure, as well 

as understanding the rules of the game, each has an influence in the high category percentage.