Pengaruh Ball Mastery Terhadap Keterampilan Teknik Dribbling Pemain Akademi Bhayangkara Semeru Usia 11-12 Tahun
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh latihan Dribbling Ball Mastery terhadap peningkatan kemampuan teknik dribbling pada pemain sepak bola usia 11-12 tahun di Akademi Bhayangkara Semeru. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest. Sampel terdiri dari 16 pemain yang dipilih secara acak dari populasi 24 pemain. Latihan Dribbling Ball Mastery diberikan selama 4 minggu dengan 4 pertemuan setiap minggunya yakni Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu, sehingga total 16 pertemuan. Pengukuran kemampuan dribbling dilakukan sebelum dan setelah intervensi menggunakan tes slalom dribbling oleh Bobby Charlton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam kemampuan dribbling pemain setelah diberikan latihan. Nilai pretest berkisar antara 9,81 detik hingga 14,55 detik dengan rata-rata 11,9288 detik, sedangkan nilai posttest berkisar antara 8,75 detik hingga 12,90 detik dengan rata-rata 10,7156 detik. Analisis statistik deskriptif menunjukkan penurunan deviasi standar dari 1,24128 pada pretest menjadi 1,12601 pada posttest, yang menunjukkan penurunan variasi kemampuan dribbling di antara pemain setelah latihan.
Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data pretest dan posttest berdistribusi normal dengan nilai signifikansi masing-masing 0,975 dan 0,597. Uji hipotesis menggunakan uji t menunjukkan nilai signifikansi (N.Sig(2-tailed)) sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Ini mengindikasikan bahwa latihan Dribbling Ball Mastery memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan teknik dribbling pemain sepak bola usia 11-12 tahun di Akademi Bhayangkara Semeru.
Kesimpulannya, latihan Dribbling Ball Mastery efektif dalam meningkatkan kemampuan dribbling pemain sepak bola muda. Temuan ini mendukung penggunaan latihan ini sebagai bagian integral dari program latihan sepak bola untuk mengembangkan keterampilan teknik dasar pemain. Penelitian ini juga menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan mempertimbangkan faktor eksternal lainnya, serta penelitian jangka panjang untuk mengevaluasi efek berkelanjutan dari latihan ini.
This study aims to analyze the effect of Dribbling Ball Mastery training on improving the ability of dribbling techniques in soccer players aged 11-12 years at Bhayangkara Semeru Academy. This research uses experimental method with pretest-posttest design. The sample consisted of 16 players randomly selected from a population of 24 players. Dribbling Ball Mastery training was given for 4 weeks with 4 meetings each week namely Tuesday, Thursday, Saturday and Sunday, so a total of 16 meetings. Measurement of dribbling ability was carried out before and after the intervention using the slalom dribbling test by Bobby Charlton.
The results showed that there was a significant improvement in players' dribbling ability after being given the exercise. The pretest values ranged from 9.81 seconds to 14.55 seconds with an average of 11.9288 seconds, while the posttest values ranged from 8.75 seconds to 12.90 seconds with an average of 10.7156 seconds. Descriptive statistical analysis showed a decrease in standard deviation from 1.24128 at pretest to 1.12601 at posttest, indicating a decrease in variation in dribbling ability among players after training.
Normality test using Shapiro-Wilk showed that the pretest and posttest data were normally distributed with significance values of 0.975 and 0.597, respectively. Hypothesis testing using the t-test shows a significance value (N.Sig (2-tailed)) of 0.000, which is smaller than 0.05, so the alternative hypothesis (Ha) is accepted. This indicates that Dribbling Ball Mastery training has a significant effect on improving the dribbling technique of 11-12 year old soccer players at Bhayangkara Semeru Academy.
In conclusion, the Dribbling Ball Mastery exercise is effective in improving the dribbling ability of young soccer players. The findings support the use of this exercise as an integral part of a football training program to develop players' basic technical skills. This study also suggests the need for further research with a larger sample and considering other external factors, as well as long-term research to evaluate the sustained effects of this exercise.