DEVELOPMENT OF ELECTRONIC LEARNING MODULES IN 2D ANIMATION SUBJECT AT SMK NEGERI 2 SURABAYA

Penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembanga Modul Pembelajaran Elektronik pada Mata Pelajaran Animasi 2D di SMK Negeri 2 Surabaya” menguji kelayakan dan keefektifan dari produk pembelajaran yang dikembangkan yaitu berupa modul pembelejaran elektronik. Modul pembelajaran elektronik merupakan modul cetak yang disajikan dalam bentuk elektronik. Modul cetak dan modul pembelajaran elektronik sama-sama bahan ajar yang digunakan secara mandiri oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun perbedaanya yaitu terletak pada format penyajiannya. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Model ADDIE memiliki lima tahap yaitu Analyze, Design, Develop, Impement, dan Evaluate.

Pada tahap analisis peneliti melakukan identifikasi kebutuhan. Pada tahap design peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap develop penulis mengembangkan modul pembelajaran elektronik dan melakukan validasi ahli serta uji coba. Pada tahap implement penulis melaksanakan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kontrol yang diawali dengan memberikan pre-test. Pada tahap evaluasi penulis melakukan penilaian hasil belajar yaitu post-test di akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh uji validasi (1) ahli desain pembelajaran sebesar 100%, (2) ahli materi sebesar 100%, (3) ahli media sebesar 100%. Sedangkan dari data uji coba diperoleh (1) uji coba individu sebesar 91.6%, (2) uji coba kelompok kecil sebesar 93.7%, (3) uji coba kelompok besar 100%. Dapat disimpukan bahwa modul pembelajaran elektronik hampir seluruhnya memeroleh kategori sangat layak. Sedangkan pada uji independent sample t test menunjukkan bahwa nilai sig 0.000 < 0.05 yang berarti H₀ ditolak dan H_a diterima. Sedangkan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 31.04 dan kelompok kontrol sebesar 10.63 yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul pembelajaran elektronik kembangkan sangat layak dan dapat meningkatkan hasil belajar. 

The development research entitled "Development of Electronic Learning Modules in 2D Animation Subjects at SMK Negeri 2 Surabaya" examined the feasibility and effectiveness of the learning products developed in the form of electronic learning modules. Electronic learning modules are printed modules presented in electronic form. Print modules and electronic learning modules are both teaching materials that are used independently by students to achieve learning goals. The difference lies in the format of the presentation. In this study using the ADDIE development model. The ADDIE model has five stages, namely Analyze, Design, Develop, Impement, and Evaluate.

At the analysis stage, the researcher identifies needs. At the design stage the researcher makes a learning implementation plan. At the develop stage, the writer develops an electronic learning module and conducts expert validation and trials. At the implement stage, the writer carried out learning in the experimental and control groups which began with giving a pre-test. At the evaluation stage, the writer carried out an assessment of learning outcomes, namely the post-test at the end of the lesson.

Based on the results of data analysis, validation tests were obtained (1) learning design experts at 100%, (2) material experts at 100%, (3) media experts at 100%. Meanwhile, the trial data obtained (1) individual trials of 91.6%, (2) small group trials of 93.7%, (3) large group trials of 100%. It can be concluded that almost all of the electronic learning modules are in the very proper category. Meanwhile, the independent sample t test shows that the sig value is 0.000 <0.05, which means that H₀ is rejected and H_a is accepted. While the average value of the experimental group is 31.04 and the control group is 10.63, which means there is an increase in learning outcomes. Thus, it can be concluded that developing electronic learning modules is very feasible and can improve learning outcomes.