Pada saat ini peneliti diharuskan mengurangi penggunaan PC dikarenakan sifatnya yang tidak ramah lingkungan. Salah satu upaya pengurangan penggunaan PC yaitu dengan menggunakan beton geopolimer. Beton geopolimer ada umumnya merupakan beton yang bebas  dari  pemakaian  semen  sebagai  pengikatnya.  Material  ini  telah  banyak diteliti dan hasilnya menunjukkan bahwa beton geopolimer merupakan material yang  lebih  ramah  lingkungan  karena  relatif  sangat  sedikit  sekali  energi  yang dibutuhkan  dalam  prosesnya bila dibandingkan dengan PC. Hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait beton geopolimer.

Pada penelitian ini digunakan benda uji mortar geopolymer dengan variabel bebas rasio substitusi rice husk ash terhadap fly ash dengan 7 variasi mix design. Adapun rasio SS/SH 8 Molar sebesar 1.5  dengan kadar solid larutan activator (w/s) sebesar 0.45 untuk mendapatkan nilai rasio optimum penambahan abu sekam Padi (rice husk ash) terhadap abu terbang (fly ash) pada mortar geopolimer dengan bahan dasar abu terbang (fly ash), abu sekam padi (rice husk ash), air, dan activator berupa campuran dari sodium hidoroksida dan sodium silikat. Penelitian mengukur hasil dari eksperimen yang dibuat dengan uji kuat tekan,uji porositas, terhadap benda uji kubus, serta uji vicat terhadap pasta dari masing-masing mix design.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan rice husk ash dapat meningkatkan hasil uji kuat tekan beton. Kadar optimum penggunaan rice husk ash sebagai bahan substitusi fly ash dengan rasio (W/S) sebesar 0.45, dan (SS/SH 8Molar) sebesar 1.5, adalah sebesar 7,5% yaitu pada mix design 5. Hal ini ditunjukan bahwa dari hasil uji kuat tekan, mix desgin 5 dengan substitusi RHA sebesar 7,5% mencapai nilai kuat tekan tertinggi dan nilai porositas terkecil sebesar 11,54%. Adapun hasil kuat tekan usia 28hari dari masing-masing mix design ialah: mix design 2 sebesar 33,91 MPa, mix design 3 sebesar 35,74 MPa, mix design 4 sebesar 37,21 MPa, mix design 5 sebesar 39,41 MPa, mix design 6 sebesar 31,77 MPa, mix design 7 sebesar 267,30 MPa. Hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mortar semen sebagai kontrol disebabkan oleh tingginya kandungan silika (Si) pada rice husk ash yang mencapai 79.7% dan juga digunakannya sodium silikat sebagai aktivator kandungan silika pada RHA. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kandungan dalam masing-masing bahan utama yang digunakan dengan metode XRF pada material penyusun mortar geopolymer, diantaranya rice husk ash dan fly ash.

Kata kunci : Geopolimer, Fly Ash, Rice Husk Ash, Kuat Tekan, Porositas, Mortar.

At the moment researchers are required to reduce Portland Cement usage due to their non-environmentally friendly nature. One effort to reduce PC use is by using geopolymer concrete. There was generally geopolymer concrete which is free from the use of cement as a binder. This material has been extensively studied and the results show that geopolymer concrete is a material that is more environmentally friendly because there is very little energy needed in the process when compared to a PC. This requires further research related to geopolymer concrete.

In this study geopolymer mortar specimens were used with the independent variable substitution ratio of rice husk ash to fly ash with 7 variations of mix design. The SS / SH 8 Molar ratio is 1.5 with the solid content of the activator solution (w / s) of 0.45 to get the optimum ratio value of rice husk ash to fly ash on geopolymer mortar with the basis of fly ash (fly ash), rice husk ash, water, and activator in the form of a mixture of sodium hydroxide and sodium silicate. The study measured the results of experiments made with compressive strength, porosity test, cube specimens, and vicat test on pasta from each mix design.

From the results of the research that has been done, it can be concluded that the use of rice husk ash can improve the concrete compressive strength test results. The optimum level of use of rice husk ash as a substitute for fly ash with a ratio (W / S) of 0.45, and (SS / SH 8Molar) of 1.5, is 7.5% which is mix design 5. It is shown that from the test results compressive strength, mix desgin 5 with RHA substitution of 7.5% reached the highest compressive strength and the smallest porosity value of 11.54%. The results of the 28-day compressive strength of each mix design are: mix design 2 of 33.91 MPa, mix design 3 of 35.74 MPa, mix design 4 of 37.21 MPa, mix design 5 of 39.41 MPa, mix design 6 is 31.77 MPa, mix design 7 is 267.30 MPa. Higher yield compared to cement mortar as a control was caused by the high content of silica (Si) in rice husk ash which reached 79.7% and also the use of sodium silicate as an activator of silica content in RHA. In this study, the content of each main ingredient was tested using the XRF method on geopolymer mortar constituents, including rice husk ash and fly ash.

Keywords: Geopolymer, Fly Ash, Rice Husk Ash, Compressive Strength, Porosity, Mortar.