Ecocide in James Cameron's Avatar: The Way of Water (2022)
Isu lingkungan telah menjadi masalah nyata yang dihadapi dunia. Dalam budaya populer, film dipercaya mampu menghipnotis dan meyakinkan para penontonnya, mempengaruhi pikiran penonton, atau mengambil hal-hal tertentu yang menjadi topik atau pesan dari gambar bergerak tersebut. Melalui penggambaran ekosida dalam film yang dirilis pada tahun 2022, Avatar: The Way of Water, karya James Cameron, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan penggambaran ekosida dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan melakukan pembacaan yang seksama terhadap subtitle, menganalisa film, dan juga e-book sebagai penunjang data, terbukti bahwa banyak jenis ekosida yang digambarkan dalam film tersebut, di antaranya adalah kebakaran hutan, penggundulan hutan, dan perburuan liar, lengkap dengan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, seperti balas dendam, keserakahan, dan ketidaktahuan manusia. Mengingat bagaimana manusia dapat dengan mudah menjadi faktor utama terjadinya ekosida, penelitian lebih lanjut diperlukan, terutama untuk menjembatani kesenjangan antara fiksi dan kenyataan.
Environmental issues have been a real problem that the world faces. In popular culture, movies are believed to be capable of hypnotizing and persuading the watchers, impacting the viewers' minds, or taking on certain things that become the topic or message of the moving pictures. Through the portrayal of ecocide in a hit 2022 movie, Avatar: The Way of Water, by James Cameron, this research aims to show the portrayal of ecocide and the factors that caused it. By doing a close reading of the subtitle, analyzing the movie, and also the e-book to support the data, it is proven that many types of ecocide are portrayed in said movie, including forest fire, deforestation, and illegal hunting, complete with the factors, including personal vengeance, human greed, and human ignorance. Given how humans can easily be the main factor of ecocide, more research is needed, especially to bridge the gap between fiction and reality.