PENINGKATAN TINGGI LOMPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN CARA LATIHAN MANDIRI SPLIT SQUAT JUMP DAN LATERAL JUMP PADA PEMAIN BOLABASKET FAMILIA SURABAYA KU-15 DIMASA PANDEMI COVID-19

THE IMPROVEMENT OF JUMP HEIGHT AND LIMB MUSCLE POWER USING SELF-TRAINING SPLIT SQUAT AND LATERAL JUMP IN  BASKETBALL PLAYER OF FAMILIA SURABAYA AGE GROUP-15 DURING THE COVID-19 PANDEMIC

• Abstrak— Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh latihan split squat jump dan latihan lateral jump terhadap  tinggi lompatan dan power otot kaki, serta menganilis latihan manakah yang lebih berpengaruh antara latihan split squat jump dan latihan lateral jump terhadap tinggi lompatan dan power otot kaki. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen semu, dengan desain penelitian menggunakan pretest dan posttest, kelompok I split squat jump, kelompok II lateral jump serta kelompok kontrol, dengan analisis data menggunakan ANOVA. Proses pengambilan data dilakukan dengan menguji tinggi lompatan menggunakan alat uji vertical jump test dan uji power otot tungkai dengan alat jump md, selama pretest dan posttest. Kemudian data dianalisis menggunakan seri SPSS 22.0. Sasaran penelitian ini adalah pemain bola basket akademi Familia Surabaya KU-15 dengan 15 anggota, dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 orang, penelitian ini dilakukan selama 6 minggu. Hasil uji Paired sample t test, tinggi lompatan dan paired sample t test power otot tungkai diketahui bahwa tingkat signifikansi setiap variabel diperoleh sig 0,000 <0,05 sehingga terdapat pengaruh atau perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest dari variabel terikat tinggi lompatan dan power otot tungkai. Hasil uji anova pada strength dan power otot tungkai, menunjukkan tinggi lompatan, F: 3,874, sig 0,040, power F: 4,829, sig 0,017, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil tinggi lompatan dan power otot tungkai pada tiga kelompok yang  berbeda, diketahui sig <0,05. Dari hasil uji post-hoc multiple comparations (LSD) test variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan variabel dependen, dapat dilihat dari hasil beda rata-rata bahwa kelompok split squat jump memperoleh tinggi lompatan 19.600, power  148.318, 00, artinya latihan split squat jump lebih berpengaruh. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan tinggi lompatan dan power otot kaki untuk masing-masing kelompok, melalui analisis ANOVA. Di mana latihan split squat jump memiliki pengaruh yang lebih baik daripada latihan lateral jump dan kelompok kontrol, terhadap tinggi lompatan dan power otot kaki.
• Kata kunci— Latihan Plyometric, Latihan Split squat jump dan lateral jump

Abstract – The research aims to analyze the effect of split squat jump practice and lateral jump practice on jump height and leg muscle power. Besides, it is to analyze the most influencing practice between split squat jump practice and lateral jump practice on jump height and led power muscle. The method used in the research is quantitative using the quasi-experimental method. The research design used is pretest and posttest which are divided into three groups, group I as split squat jump, group II as lateral jump, and control group. The data analysis is ANOVA. The data collection is done by testing jump height using vertical jump test and limb muscle power test using jump MD tool while pretest and posttest. The data is analyzed by using SPSS 22.0 series. The research target is the basketball players of Familia Surabaya Academy Age Group(KU)-15 with 15 members which are divided into three groups consist of five players. The research is conducted for six weeks. The result of Paired sample T-test shows that each variable is obtained sig 0,000<0,05 from the jump height and paired sample T-test of limb muscle power. It indicates that there is a significant effect or differences of pretest and posttest from the dependent variable between jump height and limb muscle power. The ANOVA result of strength and limb muscle power shows the jump height, F: 3,874, sig 0,040, power F: 4,829, sig 0,017. It can be concluded that there is a significant difference in the result of jump height and limb muscle power in three different groups which is sig <0,05. The results of the posthoc multiple comparisons (LSD) test of independent variables have a significant effect on increasing the dependent variable, it can be seen from the average difference that the split squat jump group that is obtained a jump height of 19,600, power 148,318, 00. It means that the split squat exercise jump is more influential. Based on the analysis above, it can be concluded that there is an improvement in jump height and limb muscle power for each group using ANOVA analysis. Besides, the split squat jump exercise has a better effect on jump height and leg muscle power than the lateral jump exercise and the control group.

Keywords— Plyometric Exercise, Split Squat Jump, and Lateral Jump Exercise