Kemampuan operasi hitung pecahan adalah kemampuan anak dalam membandingkan dua bilangan cacah dengan pembagi ukan nol yang dinyatakan dalam . Apabila hambatan dalam operasi hitung pecahan pada anak tunarungu tidak segera ditangani maka anak akan mengalami hambatan dalam penerapan konsep membagi pada kehidupan sehari-hari. Anak tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji ada atau tidak pengaruh kemampuan operasi hitung pada anak tunarungu sebelum dan sesudah diberikan intervensi menggunakan pendekatan matematika realistik pada anak tunarungu kelas V di SDLB Shanti Kosala Mastrip. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 kali pertemuan dengan 8 kali intervensi. Desain penelitian yang digunakan one group pre test-post test design dengan subyek 6 orang siswa. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes tulis dan dokumentasi. Analisis datanya adalah analisis ststistik non parametrik dengan meggunakan sign test.Dari hasil penelitian yang kemudian dianalisis dengan meggunakan rumus uji tanda, diperoleh Z hitung sebesar 2,05, sementara nilai Z tabel dalam signifikan 5% untuk menguji satu sisi (Zt=1,64) sedangkan pengujian dua sisi (Zt=1,96) sehingga Ho ditolak (1,64<2,05>1,96). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan operasi hitung pecahan pada anak tunarungu kelas V di SDLB Shanti Kosala Mastrip Nganjuk.
Kata kunci: Pendekatan Matematika Realistik,Operasi Hitung Pecahan,ATR
The ability of counting fraction operation was the children’s ability in comparing two cardinal numbers with denominator not zero which was stated in . If the hindrance in counting fraction operation to hearing impairment children was not solved quickly the children would experience disturbance in the application of dividing concept to daily life. The disability in hearing made the hearing impairment children less ability to understand a counting when it was explained clearly and in detail. Beside that the hearing impairment children were difficult to understand the material concept of mathematics lesson without assisted picture object which could concrete the material concept.
This research purpose was to observe whether there was influence of the ability of counting operation to hearing impairment children or not before and after being given intervention using realistic mathematics approach to hearing impairment children class V in SDLB Shanti Kosala Mastrip. The time used in this research was 10 times meeting with 8 times intervention. The research design used was one group pretest-posttest design with 6 students as the subject. The method of data collection was done by written test and documentation. The data analysis was statistic non parametric with sign test.
From the research result which was then analyzed by using sign test formula, it was obtained Z counted, 2,05 while Z table value in 5% significant was to test one side (Zt = 1,64) and two sides test (Zt = 1,96) so Ho was refused (1,64 < 2,05 > 1,96). Based on the explanation it could be concluded that there was significant influence of realistic mathematics approach toward the ability of counting fraction operation to hearing impairment children class V in SDLB Shanti Kosala Mastrip Nganjuk.
Keywords: Realistic Mathematics approach, counting fraction operation, hearing impairment children