Pentingnya aktivitas fisik untuk semua kalangan dan bagaimana hal itu dapat dipromosikan secara efektif baik dilingkungan sekolah, lingkungan rumah, dan tempat lain dalam masyarakat. Aktivitas fisik adalah prasyarat penting kesehatan manusia. Ini berlaku untuk semua kategori umur, termasuk anak pubertas, secara umum diasumsikan bahwa semakin banyak orang aktif, semakin bugar kondisi tubuh manusia. Berkembangnya teknologi yang semakin pesat menyebabkan dampak yang negatif terhadap kesehatan anak dan cenderung lebih menggunakan aktivitas otak dibandingkan dengan aktivitas fisiknya. Fenomena ini yang menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan anak dan kebugaran jasmani seorang anak. Perangkat elektronik yang terkoneksi dengan internet berdampak pada aktivitas, yang tidak secara langsung menyebabkan sseorang menjadi tidak aktif bergerak. Memberikan akses perangkat elektronik yang terkoneksi internet kepada anak-anak dan memperkenalkan sejak dini dapat mengakibatkan berkurangnya gerak atau aktivitas fisik (Kobak, et al, 2017).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen Semu artinya penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara aktivitas fisik melalui program gross motor skill (GMS) terhadap indeks masa tubuh dan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas IV SD Islam Surya Buana Malang, sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan terhadap kebugaran jasmani siswa.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Pelaksanaan penelitian program gross motor skill yang dilakukan di SD Islam Surya Buana Malang tepatnya pada kelas IV, bisa terlaksana dengan baik dan disesuaikan dengan kondisi para siswa SD Islam Surya Buana Malang. (2) Hasil nilai tes kebugaran jasmani indonesia secara keseluruhan perbandingan antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki perbedaan, dengan taraf signifikans α = 0,05, t-hitung < t-tabel (0.722 < 1,701), maka dapat disimpulkan untuk penjumlahan nilai tes kebugaran jasmani antara pretest dan posttest tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

The importance of physical activities for all ages and how this sort of thing can be effectively promoted are a main concern in any kinds of circumstances; at school, home, or other social places. Physical activities become the prominent health factor for people. This is applied for all ages, including teenagers. Generally speaking, it is assumed that the more people get active, the healthier they will be. The advance of technology has a negative effect on children’s health and they tend to apply the brain activity rather than their physical activities. This sort of problem creates a negative effect on children’s health and their physical fitness as well. Gadgets connected to Internet has a huge impact on activities, causing ones inactively move. Giving an access to gadgets connected to Internet for kids and introducing it can decrease their physical activities and make them reluctant to move (Kobak, et al, 2017).

The study employs quasi experiment method to gain the data. This means A quasi-experiment is an empirical study used to estimate the causal impact of an intervention on target population without random assignment. Quasi-experimental research shares similarities with the traditional experimental design or randomized controlled trial, but it specifically lacks the element of random assignment to treatment or control. Instead, quasi-experimental designs typically allow the researcher to control the assignment to the treatment condition, but using some criterion other than random assignment. This study aims to figure out the relationship among the physical activities, body mass index and physical fitness of the fourth grade students at Surya Buana Islamic Elementary School through Gross Motor Skill (GMS) program before and after being given a treatment towards the students’ physical fitness.

Based on the data analysis, discussions and conclusion drawn from this study, it is highlighted that: (1) The implementation of gross motor skill program done in Surya Buana Islamic Elementary School for the fourth grade students ran smoothly and suited with the situation of both the school and the students (2) The result of the physical fitness test in general has a significant different between the experimental and controlled group, with a significant difference of α = 0,05, t-score < t-table (0.722 < 1,701). Therefore, it can be concluded that the sum up of the physical fitness test during the pretest and post-test has no significant difference.