Literacy as Danger in George Orwell's Nineteen Eighty-four
Literasi Sebagai Bahaya dalam Novel Nineteen Eighty-four Karya George Orwell
Literasi selalu dianggap sebagai upaya penguatan bagi masyarakat. Tetapi, literasi juga bisa membawa bahaya. Studi ini bertujuan untuk mencoba mengungkap bagaimana Winston Smith sebagai karakter utama di novel George Orwell berjudul Nineteen Eighty-four menggunakan proses membaca dan menulis sebagai aktivitas yang berujung pada bahaya di kehidupannya. Menerapkan pendekatan Marxisme sebagai pemberontakan dan konsep Kajian Literasi Baru sebagai literasi dalam praktik sosial, studi ini mengungkap bahwa Winston Smith melakukan beberapa aktivitas membaca dan menulis yang dianggap sebagai bahaya dalam kelangsungan hidupnya. Literasi dalam novel Nineteen Eighty-four dapat dikategorikan sebagai proses literasi yang membahayakan, dan berujung pada pemberontakan yang dilakukan oleh Winston Smith. Pertama, proses literasi yang dilakukan oleh karakter Winston Smith tergambar dari timbulnya kebisaan untuk menulis buku harian yang sebenarnya dianggap sebagai suatu kegiatan terlarang di negaranya. Kedua, dari proses literasi yang berupa membaca, muncul sebuah opsi untuk memberontak yang dibawa dari buku berjudul Theory and Practice of Oligarchical Collectivism, yang ditulis oleh seorang tokoh pemberontak bernama Emmanuel Goldstein. Winston memanfaatkan praktik-praktik tersebut sebagai dasar untuk melakukan perlawanan terhadap negaranya atas penyalahgunaan kekuasaan. Pemberontakan itu berujung pada karakter utama, Winston Smith, dihukum.
Literacy has always being considered to be empowering for some people. However, literacy can also serve as danger. This study aims to reveal how Winston Smith as the main character in George Orwell’s Nineteen Eighty-four uses reading and writing activities that brings danger to the character’s life. Employing Marxism approach in rebellion and New Literacy Studies concept of literacy as social practice, this study reveals that Winston Smith carries out various readings and writings activities which considered as danger to his life. Literacy in the novel Nineteen Eighty-four can be categorized as a dangerous literacy process that leads to rebellion process of Winston Smith. First, the literacy process carried out by Winston Smith's character is illustrated by the emergence to write a diary which is actually considered as a prohibited activity in his country. Second, the danger of literacy process in the form of reading appears as an option to rebel, emerged and brought by a book entitled Oligarchy Theory and Practice of Collectivism, which was written by a rebellious figure named Emmanuel Goldstein. Winston Smith uses those practices to rebel against his country for the abuse of power. This rebellion leads to a danger in which the main character, Winston Smith, is punished.