PERMASALAHAN TENAGA KERJA INDONESIA KE ARAB SAUDI TAHUN 1975-1986
Nama : Putri Lailia Agustin
NIM : 15040284055
Program studi/ angkatan : S1 Pendidikan Sejarah/ 2015
Jurusan : Pendidikan Sejarah
Fakultas : Ilmu Sosial dan Hukum
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Drs. Agus Trilaksana, M.Hum.
Tenaga Kerja Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia, laki laki atau perempuan yang bekerja di luar negeri, dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati melalui perjanjian kerja sesuai prosedur pengirimannya. Pekerja migran atau lebih dikenal dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), tersebar diberbagai negara. Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia masih dilakukan menuju ke negara – negara maju seperti Arab Saudi. Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia terjadi karena adanya permintaan tenaga kerja yang tinggi dari Arab Saudi, kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia, dan besarnya gaji yang dijanjikan di Arab Saudi. Pengiriman itu ternyata menimbulkan masalah setelah Tenaga Kerja Indonesia berada di negera tujuan yaitu Arab Saudi. Adanya masalah tersebut dikarenakan prosedur pengiriman awal Tenaga Kerja Indonesia yang tidak benar. Terjadi kesalahan ketika Tenaga Kerja Indonesia berada dalam tempat penampungan yang dikenal dengan istilah PPTKI (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia).
Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain, 1. Apa latar belakang Tenaga Kerja Indonesia bekerja di Arab Saudi tahun 1975– 1986?. 2. Mengapa banyak Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi tahun 1975-1986 yang bermasalah?. 3. Bagaimana upaya pemerintah menangani masalah pengiriman Tenaga Kerja Indonesia di Indonesia dan di Arab Saudi Tahun 1975–1986?. Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah yang mempunyai empat tahap alur penulisan antara lain heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian berupa adanya faktor penyebab Tenaga Kerja Indonesia bermasalah di Arab Saudi tahun 1975-1986 yaitu tingkat pendidikan Tenaga Kerja Indonesia rendah, keterampilan kerja Tenaga Kerja Indonesia rendah, kemampuan bahasa asing seperti bahasa Arab atau bahasa Inggris yang rendah. Bukti itu yang kemudian menimbulkan masalah Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi Tahun 1975-1986, pembayaran gaji, perlakuan atasan atau majikan terhadap Tenaga Kerja Indonesia, profesi yang dimiliki, dan tempat penampungan Tenaga Kerja Indonesia yang tertutup.
Upaya pemerintah dalam menangani masalah pengiriman TKI ke Arab Saudi Tahun 1975-1986 di Indonesia adalah dengan memperberat syarat keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi, penutupan kantor PPTKI (Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia) yang bermasalah, perbaikan keterampilan kerja Tenaga Kerja Indoensia. Sedangkan langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia di Arab Saudi adalah dengan mendirikan kantor Liaison Office di Jeddah dan pendataan ulang keberadaan Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi.
Ternyata pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ke Arab Saudi antara tahun 1975-1986 sebenarnya sudah mampu memperbaiki kehidupan dari segi materi, namun belum mampu meningkatkan profesi pekerjaan yang dimiliki.
Kata Kunci : TKI (Tenaga Kerja Indonesia), Arab Saudi
ABSTRACT
PROBLEM OF INDONESIAN LABORS TO SAUDI ARABIA IN 1975-1986
Name : Putri Lailia Agustin
Study program / class : S1 Historical Education / 2015 B
Department : Historical Education
Faculty : Social Sciences and Law
Name of Institution : Surabaya State University
Advisor : Drs. Agus Trilaksana, M. Hum.
Indonesian Workers are every Indonesian citizen, male or female who works abroad, within a predetermined period of time and agreed upon through a work agreement according to the poblems procedure. Migrant workers, or better known as Indonesian Workers (TKI), are spread in various countries. The sending of Indonesian Workers is still carried out towards developed countries such as Saudi Arabia. Indonesian Manpower Delivery is due to the high demand for labor from Saudi Arabia, the lack of jobs in Indonesia, and the amount of salary promised in Saudi Arabia. The shipment turned out to cause problems after Indonesian Workers were in the destination country, Saudi Arabia. The existence of this problem is due to the incorrect procedure for sending Indonesian Workers. An error occurred when Indonesian Workers were in a shelter known as PPTKI (Indonesian Manpower Distribution Company).
The formulation of the problem in this study included, 1. What is the background of Indonesian Workers working in Saudi Arabia in 1975– 1986? 2. Why were many Indonesian Workers going to Saudi Arabia in 1975-1986 problematic? 3. How are the government's efforts to address the issue of sending Indonesian Workers in Indonesia and in Saudi Arabia in 1975–1986 ?. This study uses a method of historical writing which has four stages of writing including heuristics, criticism, interpretation, and historiography.
The results of the study were in the form of factors that caused Indonesian Workers to have problems in Saudi Arabia in 1975-1986, namely the level of Indonesian Labor education was low, Indonesian Workers' work skills were low, foreign language skills such as Arabic or low English. The evidence then led to the problem of Indonesian Workers in Saudi Arabia in 1975-1986, payment of salaries, treatment of superiors or employers against Indonesian Workers, and professions they owned.
The government's efforts in dealing with the issue of sending Indonesian migrant workers to Saudi Arabia in 1975-1986 in Indonesia were to exacerbate the conditions for the departure of Indonesian Migrant Workers to Saudi Arabia, the closure of troubled Indonesian Manpower Distribution Agency (PPTKI) offices, the improvement of employment skills of Indonesian Workers. While the steps taken by the Indonesian government in Saudi Arabia are by establishing a Liaison Office office in Jeddah and re-registering the existence of Indonesian Workers in Saudi Arabia. It turned out that the sending of Indonesian Workers to Saudi Arabia between 1975-1986 had actually been able to improve life in terms of material, but had not been able to improve the profession they had.
Keywords: TKI (Indonesian Workers), Saudi Arabia