PROFIL PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Nama
:
Tri Wilfi Iqlima
NIM
15030174048
Program Studi
S-1 Pendidikan Matematika
Jurusan
Matematika
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Nama Lembaga
Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing
Dr. Susanah, M.Pd.
Penalaran merupakan hal yang penting dalam pembelajaran matematika khususnya dalam pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Penalaran analogi merupakan salah satu jenis penalaran dalam matematika. Penalaran analogi adalah proses berpikir logis dan analitis dalam pengambilan kesimpulan berdasarkan persamaan antara dua hal yang dibandingkan. Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan penalaran analogi siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan di kelas IX-H SMP Negeri 5 Surabaya tahun ajaran 2019/2020 oleh 33 siswa dan dipilih 3 subjek dengan masing-masing 1 subjek pada setiap kategori kemampuan matematika. Subjek dipilih berdasarkan hasil dan,jumlah pengerjaan soal Tes Kemampuan Matematika, serta tingkat komunikatif siswa. Ketiga subjek kemudian diberikan Tes Pemecahan Masalah untuk mengetahui proses penalaran analogi yang dicapai. Setelah diberikan Tes Pemecahan Masalah, subjek diwawancarai untuk mengetahui hal yang tidak dapat dituliskan siswa selama pengerjaan Tes Pemecahan Masalah.
Hasil analisis Tes Pemecahan Masalah dan wawancara menunjukkan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi menyebutkan informasi dan apa yang ditanyakan dengan alasan yang logis serta menjelaskan hubungan informasi tersebut, memutuskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal sumber, menyebutkan apa saja konsep yang sama antara soal sumber dan soal target serta menjelaskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal target, kemudian siswa dapat menyelesaikan soal target. Proses yang dilakukan siswa dengan kemampuan matematika tinggi meliputi encoding, inferring, encoding, mapping, dan applying. Hal tersebut mengindikasikan subjek melakukan keempat proses penalaran analogi yaitu encoding, inferring, mapping, dan applying. Siswa dengan kemampuan matematika sedang melakukan proses penalaran analogi meliputi menyebutkan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal sumber dan soal target, serta hubungan antara informasi tersebut dengan alasan yang logis, memutuskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal sumber, dan menyebutkan konsep sama antara soal sumber dan soal target namun tidak dapat menjelaskan konsep yang digunakan pada soal target. Proses penalaan analogi siswa berkemampuan matematika sedang meliputi encoding, inferring, encoding, mapping. Namun karena proses mapping hanya mencapai satu dari dua indikator maka proses penalaran analogi yang dilakukan siswa yaitu encoding dan inferring. Siswa dengan kemampuan matematika rendah melakukan proses penalaran analogi meliputi menyebutkan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal sumber dan soal target serta hubungan antara keduanya dan memutuskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan soal sumber. Secara singkat proses penalaran analogi siswa berkemampuan matematika rendah meliputi encoding, inferring, dan encoding. Sehingga siswa dengan kemampuan matematika rendah secara umum hanya melakukan proses encoding dan inferring.
Kata Kunci: Penalaran Analogi, Kemampuan Matematika
THE ANALOGY REASONING PROFILE OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICAL PROBLEMS IN TERMS OF MATHEMATICAL ABILITIES
Name
Study Program
S1 Mathematics Education
Department
Mathematics
Faculty
Mathematics and Science
Name of Institution
Supervisor
Reasoning is an important thing in mathematics learning, especially on problem solving and understanding concepts. One of reasoning type in mathematics is analogy reasoning. Analogy reasoning is the process of logically thinking and analytically thinking in drawing conclusions based on the similarities between the two things being compared. The purpose of this study is to describe the analogy reasoning of students in solving mathematical problems in terms of mathematical abilities.
This research is a descriptive study with a qualitative approach. Data was collected in class IX-H of SMP Negeri 5 Surabaya in the academic year 2019/2020 with total of 33 students and selected 3 subjects with 1 subject in each category of mathematical ability. Subjects were chosen based on the results of the Mathematics Ability Test. The three subjects were then given a Problem Solving Test to find out the analogy reasoning process that was achieved. After being given a problem solving test, the subject is interviewed to find out what is implied that the student cannot write during the problem solving test.
The analysis result of Problem Solving Test and Interview showed that student students with high mathematical abilities could mentions information from the task and knowing what is asked on task and be able to explaining that information, deciding what concepts is used to solve the source problem, mentioning the same concepts between the source problem and the target problem then the subject know which concept is used to solve the target problem, the last indicator is the subject could to solve the target problem. All of that indicate the subject does things according to the analogy reasoning indicator namely encoding, inferring, mapping, and applying. Students with medium mathematical abilities are doing analogy reasoning process, the subject mentioning information that is known and asked about the source and target problem, as well as the relationship between the information with logical reasoning (encoding), deciding the concepts used to solve source problems (inferring), and mentioning the concept is the same as the source problem and the target problem but cannot explain the concept used in the target problem. Students with low mathematical ability do analogy reasoning process including mentioning information that is known and asked on the source problem and the target problem as well as the relationship between the two (encoding), and decides the concepts used to solve the source problem (inferring). Students with low mathematical ability cannot do the mapping and applying process.
Keywords: Analogy Reasoning, Mathematical Abilitiy