Studi Tentang Perilaku Membolos Pada Remaja Broken Home Di Sma Negeri 17 Surabaya
Study on truancy behavior in broken home teenagers at Sma Negeri 17 Surabaya
Broken home dapat terjadi pada sistem keluarga yang tidak utuh yang dikarenakan sebuah pertengakaran kecil maupun besar oleh kedua belah pihak (suami-istri) yang mengakibatkan keluarga menjadi terpecah-belah, sehingga anak kebanyakan menjadi korban dalam pertikaian keluarga. Penelitian ini memiliki tujuan yakni untuk mengetahu penyebab yang menjadi latar belakang remaja, khususnya pada remaja broken home yang melakukan tindakan membolos pada saat pembelajaran daring di era covid-19. Selain itu sangat disayangkan akibat dari adanya perilaku tersebut, sehingga siswa mengalami kegagalan dalam belajar, dan jika perilaku membolos dilakukan secara terus-menerus bisa mengakibatkan kegagalan dalam kenaikan kelas. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada dua subjek dari siswa kelas 11 Sma Negeri 17 Surabaya yang melakukan tindakan perilaku menyimpang di sekolah. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif studi kasus, yang mana focus utama pada studi kasus dalam penelitian ini yakni pada pembahasan tentang tema, isu, dan implikasi yang ada pada suatu kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan Guru BK, teman sebaya, dan kedua orang tua sebagai informasi dan data pendukung untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang menjadi penyebab siswa tersebut untuk melakukan tindakan membolos. Observasi dilakukan di SMA Negeri 17 Surabaya serta dokumentasi sebagai bukti nyata dalam pelaksanaan penelitian ini. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Interactive Analysis Model yang terdiri 4 tahapan yakni, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari pengumpulan informasi dan data pendukung yang diperoleh peneliti, menunjukkan bahwa perselisihan antar keluarga yang tidak harmonis atau broken home dan hubungan antara teman sebaya dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi remaja melakukan tindakan menyimpang di sekolah yakni membolos
Broken home can occur in an incomplete family system due to a small or large argument by both parties (husband and wife) which causes the family to be divided, so that most children become victims in family disputes. The purpose of this research is to find out the factors that become the background of teenagers, especially broken home teens who take truant actions during online learning in the Covid-19 era. In addition, it is very unfortunate as a result of this behavior, so students experience failure in learning, and if truant behavior is carried out continuously it can result in failure in grade promotion. This can be shown in two subjects from 11th grade students of Sma Negeri 17 Surabaya who commit acts of deviant behavior at school. This research uses case study qualitative research, where the main focus on case studies in this research is the discussion of themes, issues, and implications that exist in a case. The data collection technique used in this study used interview techniques with BK teachers, peers, and both parents as information and supporting data to determine the factors that influence these students to take truant actions. Observations were made at SMA Negeri 17 Surabaya as well as documentation as real evidence in the implementation of this research. The data analysis technique in this study uses the Interactive Analysis Model technique which consists of 4 stages, namely, data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the collection of information and supporting data obtained by the researcher, indicate that the condition of a family that is not harmonious or a broken home and relationships between peers can be one of the factors that influence adolescents to take deviant actions at school, namely truancy.