MANAJEMEN RISIKO K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) PADA PROYEK PEMBANGUNAN WARON HOSPITAL DENGAN METODE DMAIC

RISK MANAGEMENT OF K3 (OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY) IN THE WARON HOSPITAL CONSTRUCTION PROJECT USING THE DMAIC METHOD

Proyek konstruksi sering kali menghadapi risiko tinggi, terutama terkait dengan kecelakaan kerja, yang menjadi masalah signifikan di sektor ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengelola risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari studi literatur dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 38 indikator risiko dengan 6 kategori tinggi dan terdapat 1 indikator risiko dominan yaitu tersengat listrik. Penyebab dari risiko dominan dapat disebabkan oleh kurangnya pengawasan, inspeksi lapangan serta pelatihan terkait keselamatan, memiliki penilaian risiko yang tidak memadai dan minimnya pengetahuan atau keterampilan terhadap penggunaan atau pengoperasian alat. Serta dalam pengendalian maka perlu dilakukannya pembuatan SOP, mengadakan penjadwalan pelatihan atau sosialisasi secara berkala, mengadakan program mentorship, serta melakukan inspeksi atau pengawasan oleh supervisor secara rutin.

Construction projects often face high risks, especially related to work accidents, which is a significant problem in the sector. This study aims to analyze and manage Occupational Safety and Health (K3) risks. The data collection method used in this study uses primary data taken from literature studies using questionnaires as instruments. The results of the study were obtained that there were 38 risk indicators with 6 high categories and there was 1 dominant risk indicator, namely electric shock. The causes of dominant risks can be caused by lack of supervision, field inspections and safety-related training, having inadequate risk assessments and lack of knowledge or skills in the use or operation of tools. And in control, it is necessary to make SOPs, schedule training or socialization periodically, hold mentorship programs, and conduct inspections or supervision by supervisors on a regular basis.