ANALISIS KUALITAS EPUSTAKA “iLAMONGAN” PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
QUALITY ANALYSIS OF EPUSTAKA "ILAMONGAN" IN LAMONGAN DISTRICT LIBRARY OFFICE
Penyelenggaraan pelayanan public masih kurang mementingkan kualitas layanan yang di berikan oleh penyedia kepada pengguna layanan public. Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan sebagai salah satu penyedia layanan public. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan public Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan melalui aplikasi iLamongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian yaitu untuk menganalisis kualitas pelayanan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan yang memanfaatkan teknologi untuk penggunaan aplikasi iLamongan sebagai inovasi ePustaka. Sesuai dimensi kualitas pelayanan dari teori Pararusman yang digunakan untuk penelitian ini terdapat 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan yaitu Tangible, Reability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan tiga komponen reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan kualitas pelayanan cukup baik dan memerlukan perbaikan dan pengembangan dari segi aplikasi Tangible dari sarana dan prasarana cukup memadai. Reability dari pustakawan melayani sesuai prosedur iLamongan. Responsiveness pustakawan cukup tanggap dan diselesaikan secara cepat. Assurance dari petugas merahasiakan data – data pengguna tidak dikonsumsi secara public, kelemahan dari aplikasi pengguna rawan menyalahgunakan hak cipta. Empathy dari pelayanan dapat dilihat bahwa petugas melayani keluhan sesuai dengan urutan chat keluhan di sampaikan. Saran yang dapat di berikan untuk aplikasi iLamongan yaitu dari dimensi sarana dan prasarana memerlukan pengembangan sistem dan perlunya sosialisasi secara luas untuk mengenalkan iLamongan kepada masyarakat, memerlukan perbaikan dan pemeliharaan server secara berkala, peningkatan sistem untuk mendeteksi tangkap layar dan memerlukan tambahan SDM untuk menangani keluhan pengguna iLamongan.
The implementation of public services is still less concerned about the quality of services provided by providers to users of public services. Lamongan District Library Office as one of the public service providers. The purpose of this study is to describe the quality of public services of the Lamongan District Library Office through the iLamongan application. This research is a type of descriptive research using qualitative approach. The focus of the research was to analyze the quality of services of the Lamongan District Library Office that utilizes technology for the use of iLamongan application as an innovation of ePustaka. In accordance with the dimension of service quality of pararusman theory used for this study there are 5 (five) dimensions of service quality, namely Tangible, Reability, Responsiveness, Assurance and Empathy. Data collection techniques conducted through interviews, observations and documentation. The analysis of this research data uses three components of data reduction, presentation and drawing conclusions. The results of the research can be concluded the quality of service is quite good and requires improvement and development in terms of tangible applications of adequate facilities and infrastructure. The reability of librarians serves according to iLamongan procedures. Librarian responsiveness is quite responsive and resolved quickly. Assurance from the officer to keep the data confidential – user data is not consumed publicly, the weakness of the user's application is prone to misuse copyright. Empathy of the service can be seen that the officer serves the complaint in accordance with the order of the complaint chat in the conveyed. The advice that can be given for iLamongan application is from the dimension of facilities and infrastructure requires system development and the need for wide socialization to introduce iLamongan to the community, requires regular server repair and maintenance, system improvements to detect screen captures and requires additional human resources to handle complaints of iLamongan users.