ABSTRAK
Ismono. 2019. Pengembangan Model Pembelajaran PAKSI untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Pendidikan Kimia. Disertasi, Program Studi Pendidikan Sains S-3. Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dr.Sri Poedjiastoeti, M.Si, dan (II) Prof. Dr.Suyatno, M.Si.
Kata-kata Kunci: Model PAKSI, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran PAKSI yang layak. Model pembelajaran PAKSI memiliki lima sintak yaitu Pelibatan, Akomodasi, Kolaborasi, Simulasi, dan Implementasi. Desain penelitian dan pengembangan dirancang meliputi tahap: 1) Pendahuluan, 2) Pengembangan, dan 3) Penilaian. Tahap pendahuluan bertujuan menghasilkan kerangka kerja model hipotetik. Tahap pengembangan bertujuan untuk mengetahui validitas teoritik, empiris, dan relabilitas model, perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian. Uji empiris melibatkan subyek sebanyak 54 mahasiswa kimia.Tahap penilaian bertujuan menguji kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran.Tahap penilaian melibatkan 66 mahasiswa pendidikan kimia. Analisis dilakukan secara diskriptif dan inferensial dengan menggunakan SPSS versi 16.Hasil yang diperoleh pada setiap tahap adalah sebagai berikut: a) tahap pendahuluan dihasilkan buku model hipotetik pembelajaran; b) tahap pengembangan dihasilkan model hipotetik, perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian dengan katagori sangat valid dan reliabel; c) tahap penilaian model pembelajaran yang dikembangkan memiliki; (1) kepraktisan yang ditunjukan bahwa proses pembelajaran telah sesuai dengan sintak-sintak, sistem sosial, prinsip reaksi, dapat menumbuhkan aktivitas dan para mahasiswa pendidikan kimia merespon positip; dan (2) keefektifan yang ditunjukan dengan: (a) meningkatnya skor gains dengan katagori sedang dan tinggi, meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan katagori baik dan (b) mampu menahan (retensi) kemampuan berpikir tingkat tinggi setelah kurun waktu 5 bulan pasca pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan model pembelajaran PAKSI layak digunakan untuk melatihkan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
ABSTRACT
Ismono. 2019. Development of the PAKSI Learning Model to Train of Higher Order Thinking Abilities of Chemistry Education Students. Dissertation, S-3 Science Education Study Program. Postgraduate of Universitas Negeri Surabaya. Advisor: (I) Prof. Dr. Sri Poedjiastoeti, M.Si, and (II) Prof. Dr.Suyatno, M.Si.
Key Words: PAKSI Model, Higher Order Thinking Skills.
This study aims to produce a reasonable PAKSI learning model. The PAKSI learning model has five syntax, namely Engagement, Accommodation, Collaboration, Simulation, and Implementation. The design of research and development is designed to cover the stages: 1) preliminary studies, 2) Development, and 3) Assessment. The preliminary stage aims to produce a hypothetical model framework. The development phase aims to find out the theoretical, empirical, and reliability models, teaching materials, and research instruments. Empirical tests involve subjects as many as 54 chemical students. The assessment phase aims to test the practicality and effectiveness of the learning model. The assessment phase involved 66 chemistry education students. The analysis is carried out descriptively and inferentially using SPSS version 16. The results obtained at each stage are as follows: a) the preliminary stage is produced by the book of hypothetical learning model; b) the development stage produced hypothetical models, learning devices, and research instruments with very valid and reliable categories; c) the stage of assessment of the learning model developed has; (1) practicality shown that the learning process is in accordance with syntax, social system, reaction principle, can foster activity and chemistry education students respond positively; and (2) effectiveness shown by: (a) increasing gains scores with medium and high categories, increasing high order thinking skills with good categories and (b) being able to retain high order thinking skills after a period of 5 months after learning. Based on the results of the study, it can be concluded that the PAKSI learning model is appropriate to be used to train of high order thinking skills because it meets the criteria of validity, practicality, and effectiveness.