Profil Penalaran Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal AKM Literasi Matematika Numerasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin.
Reasoning Profile of High School Students in Solving AKM Problems in Numerical Mathematical Literacy in terms of Gender Differences.
ABSTRAK
Zahro, Khoirotu. 2022. Profil Penalaran Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal AKM Literasi Matematika Numerasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika. Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Dr. Raden Sulaiman, M.Si. dan (II) Dr. Ismail, M.Pd.
Kata Kunci: Penalaran, Perbedaan Jenis Kelamin, AKM Literasi Matematika numerasi
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan penalaran siswa SMA dalam menyelesaikan soal AKM literasi matematika numerasi ditinjau dari perbedaan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Penalaran adalah berpikir logis dalam membuat pernyataan atau menarik kesimpulan berdasarkan pernyataan-pernyataan atau premis-premis. Soal AKM literasi matematika numerasi adalah soal yang digunakan untuk menilai kemampuan bernalar menggunakan matematika meliputi kemampuan menghitung dan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks nyata. Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa kelas XI masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan memiliki kemampuan matematika yang setara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan matematika (TKM), tugas soal AKM literasi matematika numerasi, dan pedoman wawancara. Indikator penalaran yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari empat tahap yaitu tahap memahami masalah, menemukan strategi, melaksanakan strategi, dan mengoreksi langkah-langkah penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap memahami masalah, siswa laki-laki menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan sesuai dengan informasi pada soal dengan alasan merupakan kalimat pernyataan dan pertanyaan sedangkan siswa perempuan memberikan alasan karena merupakan informasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal dan merupakan pengembangan dari masalah yang diberikan. Pada tahap menemukan strategi, siswa laki-laki dan perempuan akan menghitung total belanja Bu Ira dan Bu Sumi di toko 1,2, dan 3 kemudian disesuaikan dengan informasi pada soal untuk menjawab pertanyaan dengan alasan cara tersebut merupakan cara yang mudah dan dapat digunakan untuk mencari pengeluaran maksimal, siswa laki-laki juga akan mencari pengeluaran maksimal dengan menggunakan uji titik pojok dengan alasan soal tersebut mirip dengan soal-soal pada materi program linear di mana terdapat fungsi kendala dan terdapat fungsi tujuan yaitu mencari pengeluaran maksimal. Siswa laki-laki juga memikirkan cara lain yaitu dengan menggunakan metode eliminasi dan substitusi dengan alasan terdapat dua persamaan yang akan dibentuk dan soal tersebut mirip dengan soal-soal yang biasa ditemukan pada materi SPLDV, sedangkan siswa perempuan juga akan menggunakan cara lain dengan menggunakan uji titik pojok dengan alasan cara tersebut dapat digunakan untuk mencari harga paling murah, dan pengeluaran maksimal namun, siswa perempuan lupa bagaimana cara menerapkannya dan meyakini ada cara lain dengan alasan matematika mengajarkan banyak cara. Baik siswa laki-laki maupun perempuan dalam memikirkan alternatif cara lain hanya memikirkan cara yang telah diajarkan gurunya, siswa belum dapat mengaitkan hal lain di luar materi yang diajarkan di sekolahan misalnya hal yang berkaitan dengan pengalaman di sekitar di luar materi yang telah diajarkan sekolah. Pada tahap melaksanakan strategi, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan melaksanakan strategi sesuai dengan ide awal, namun siswa laki-laki mengubah sedikit strategi dengan alasan cara tersebut merupakan cara yang paling singkat dan dapat diperkirakan dengan menggunakan logika. Baik siswa laki-laki maupun perempuan dalam melaksanakan strategi menggunakan manipulasi matematik dengan mengubah masalah ke dalam pemodelan matematika. Siswa laki-laki menggunakan eliminasi dan substitusi dengan alasan untuk mencari salah satu variabel dari dua persamaan yang dibentuk. Sedangkan siswa perempuan hanya menuliskan pemodelan matematika dengan alasan supaya penulisan tidak panjang. Pada tahap memeriksa langkah-langkah pengerjaan siswa, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan memeriksa setiap langkah pengerjaan. Siswa laki-laki meyakini bahwa jawaban yang diberikan sudah benar dengan alasan sudah melakukan penghitungan ulang dan merevisi jawaban yang masih salah, sementara siswa perempuan meyakini bahwa jawaban yang diberikan sudah benar dengan alasan sudah melakukan penghitungan ulang, membaca ulang soal dan memeriksa jawaban apakah sudah menjawab pertanyaan pada soal atau belum.
ABSTRACT
Zahro, Khoirotu. 2022. Profile of Reasoning High school Students in Solving AKM Literacy Questions Mathematics Number reviewed from Gender Differences. _ Thesis, Mathematics Education Study Program. Surabaya State University Postgraduate Program. Supervisor: (I) Dr. Raden Sulaiman, M.Si. and (II) Dr. Ismail, M.Pd.
Keywords: Reasoning, Gender Differences, Literacy AKM Mathematics numeration
This research is a qualitative research to describe reasoning high school students in solve about AKM literacy mathematics numeration reviewed from difference type sex male or female. The subject in this study consist of one male and one female student in grade XI who had an equal mathematics abilities. The instruments of this study are mathematical abilty test, AKM numeracy literacy task, and interview guidelines. The indicator of reasoning used in this research includes four steps; understanding problem, choosing strategy, applying strategy, and correcting the completion steps. The results of this study showed at the stage of understanding the problem, male student determines what is known and asked according to the information on the problem with the reasons being statement sentences and questions while female student gives reasons because it is information that will be used to solve the problem and is a development of the given problem. At the stage of determining the strategy, male and female students plan to calculate all the possibility then adjusted with the information on the questions to answer the questions meanwhile, the male student plans to find the corner point test to determine the maximum expenses with the reason that the question is similar to the questions in the linear program which there is a constraint function and an objective function, namely finding maximum expenses meanwhile, female student plans to calculating all the possibility with the reason that this method is an easy way and can be used to find maximum expenses. The male student also thinks of another way, namely by using the elimination and stubstitution method with the reasons that there were two equations to be formed and the questions were similar to the questions commonly found in the SPLDV material. In addition, the male student also thinks of another way by calculate the expenses in store 1,2 and 3 with the reason that this method can also be used to find maximum expenses but that way is too long meanwhile, female student also mentions that they will use another method by finding the corner point with the reason that it can be used to find the cheapest price and maximum expenses however, female student forgets how to apply it and believe there are other ways because mathematics teaches many ways. Both male and female students in thinking about other alternative ways only think about the way the teacher has taught them, students have not been able to relate other things outside of the material taught in school, for example, things related to experiences around outside the material that has been taught by school. At the stage of implementing the strategy, both male and female students carried out the strategies according to the initial idea, but the male student change a bit plan with the reason that the method is the shortest way and can be estimated using the logic. Both male and female students in implementing strategies using mathematical manipulation by converting the problem into mathematical modeling, male student used elimination and substitution to get the value of variable from two equality meanwhile, female student just writes down the mathematical modeling with the reason to write the answer in shortly. At the stage of checking the work steps, male student believed that his answers are correct because he already recalculates before and revises answers that are still wrong while female student believed that her answers are correct because she rereads the questions and checks the answers whether it has answered the questions in the questions or not.