Language attitude towards a certain language can influence people’s decision on using the language in various circumstances. For non-native English speakers, the language attitude towards English can vary depending on the occupation such as English practitioners in university which are English literature students and lecturers, or conditions such as class and outside the class. Furthermore, as part of English literature and English department in Indonesia, the English literature 2016 students and English literature lecturers of State University of Surabaya, have their preference on using between Indonesian language and English language in personal message devices by which this situation is considered as conversation in the condition of outside the class. This study for the thesis focuses on one of the Sociolinguistic topics which is revealing the language attitude of 48 English literature 2016 students and 13 lecturers of State University of Surabaya through responding messages from each other through personal chats application such as: WhatsApp; LINE and many other personal messages devices.
This thesis aims to examine the language attitude from the language that the subjects choose to respond to each other’s messages with three research questions: (1) What language do the English literature students and lecturers as responders use to reply the messages from each other; (2) How the language attitude of the responders towards the language they use is represented (3) What are the factors that affect the language attitudes of the responders towards the language they use to reply each other’s personal messages. The method to get the data employs descriptive qualitative and quantitative method, using questionnaires to the students and interview to the lecturers. The finding of this study shows that majority of the respondents both from lecturers and the students choose to use both Indonesian and English language depending on the language that the first sender of the message uses. Followed by Indonesian which becomes the preference among few students as responders because of its ease and its usage as first language within Indonesian people. On the other hand, lecturers are none in this category. Lastly, lecturers and students choose to only use English despite the language that the first senders use are filled with the least percentage of responders in this category with their view that English is the proper language to use as members of English department to get used with English even outside the class.
Keywords: Language attitude, responders, personal messages, English literature students and lecturers.
Sikap bahasa terhadap bahasa tertentu dapat mempengaruhi keputusan individu dalam menggunakan bahasa tersebut di berbagai keadaan. Bagi individu yang bukan penutur bahasa Inggris, sikap bahasa terhadap bahasa Inggris dapat bervariasi berdasarkan pekerjaannya seperti praktisi bahasa Inggris di Universitas yaitu mahasiswa dan dosen sastra Inggris, atau bisa karena kondisi seperti proses belajar mengajar dalam kelas ataupun di luar proses belajar mengajar. Sebagai bagian dari sastra Inggris dan Jurusan bahasa Inggris di Indonesia, dosen sastra Inggris dan mahasiswa sastra Inggris 2016 Universitas Negeri Surabaya, memiliki preferensi dalam menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam membalas pesan pribadi yang mana situasi ini dianggap sebagai percakapan di luar situasi belajar mengajar di kelas. Studi ini berfokus pada salah satu topik Sosiolinguistik yang mengungkap sikap bahasa dari 48 mahasiswa sastra Inggris dan 13 dosen sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya melalui berbalas pesan antar dosen dan mahasiwa melalui aplikasi pengirim pesan pribadi antara lain: WhatsApp; LINE; dan aplikasi pesan pribadi lainnya.
Pada skripsi ini bertujuan untuk meneliti sikap bahasa berdasarkan bahasa yang digunakan oleh subjek untuk membalas pesan pribadi antar dosen dan mahasiswa dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bahasa apa yang digunakan dosen dan mahasiswa sastra Inggris sebagai pembalas pesan dalam membalas pesan satu sama lain; (2) Bagaimana representasi sikap bahasa subjek sebagai pembalas pesan terhadap bahasa yang digunakannya dalam membalas pesan; (3) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sikap bahasa pembalas pesan terhadap bahasa yang digunakan dalam membalas pesan satu sama lain. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah metode deskriptif kualitatif dan metode kuantitatif, menggunakan kuesioner bagi mahasiswa dan wawancara bagi dosen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas dari responden, baik dari mahasiswa maupun dosen sastra Inggris, memilih menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bergantung pada bahasa yang digunakan oleh pengirim pertama. Diikuti oleh bahasa Indonesia di urutan kedua yang mana dipilih oleh beberapa mahasiswa sastra Inggris sebagai preferensi bahasa dalam membalas pesan dari dosen karena kemudahannya serta penggunaannya sebagai bahasa pertama responden sebagai orang Indonesia. Namun, tidak ada dosen dalam kategori ini. Terakhir, yaitu kategori dosen dan mahasiswa yang hanya menggunakan bahasa Inggris dalam membalas pesan meskipun pengirim pertama menggunakan bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia, hanya diisi oleh sebagian kecil mahasiswa dan dosen sastra Inggris dengan pandangan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa yang wajib digunakan bagi orang-orang jurusan bahasa Inggris dalam membiasakan penggunaan bahasa Inggris di luar proses belajar mengajar di kelas.
Kata kunci: Sikap bahasa, pembalas pesan, pesan pribadi, mahasiswa dan dosen sastra Inggris.