Praktek Literasi Digital Mahasiswa Bahasa Inggris di Kelas Menulis
EFL University Students Digital Literacy Practices in Writing Class
Praktik literasi digital adalah kompetensi mahasiswa untuk mengakses, mengevaluasi, menciptakan, dan mengkomunikasikan makna melalui penggunaan media sosial untuk mengekspresikan identitas dalam menulis teks argumentatif. Studi ini dilakukan untuk memahami konseptualisasi, penggunaan praktik literasi digital, dan konstruksi ekspresi identitas mahasiswa Bahasa Inggris dalam menulis teks argumentatif. Ini memperkaya pengetahuan tentang praktik literasi digital bagi dosen, praktisi, dan peneliti dalam konteks akademis.
Studi ini menggunakan studi kasus kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa untuk mendapatkan data yang jenuh. Dokumentasi dilakukan untuk menemukan proses mahasiswa guna memperoleh data tambahan. Informan terdiri dari enam belas mahasiswa dari semester 5 dan 7 yang mempraktikkan literasi digital di kelas menulis. Karakteristik informan adalah mahasiswa aktif di dalam dan di luar organisasi akademik. Tempat penelitian ini di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Kampus Swasta di Bangkalan Madura, Jawa Timur, Indonesia. Fokus penelitian ini adalah konseptualisasi praktik literasi digital sebagai keterampilan teknis, akademis, dan keterampilan lunak, penggunaan beberapa komponen praktik literasi digital, dan konstruksi identitas pada mahasiswa Bahasa Inggris di kelas menulis. Data dianalisis menggunakan beberapa teknik termasuk mengorganisir dan mempersiapkan, membaca semua data, mengkode data, serta menginterpretasikan tema dan makna dari tema tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan teknis untuk mencari, mengedit informasi, memeriksa domain, dan memberikan keterangan yang sopan. Secara akademis, hal ini dipersepsikan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, merefleksikan, dan membuat teks argumentatif. Selain itu, diharapkan dapat membentuk beberapa keterampilan lunak seperti antusiasme, efikasi diri, alasan logis, kepribadian yang menarik, kesadaran kritis terhadap kondisi sosial, karakter kepemimpinan, dan kemandirian dalam kelas menulis.
Selain itu, para mahasiswa menggunakan beberapa komponen literasi digital termasuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menciptakan, dan mengkomunikasikan informasi dengan dukungan media sosial dalam kelas menulis. Mereka memposisikan diri untuk mengekspresikan konstruksi identitas mereka dengan identitas universitas (akademik), organisasi (sosial), kewarganegaraan, dan agama dalam kelas menulis. Para mahasiswa dengan keterampilan teknis, akademis, atau keterampilan lunak yang terbatas enggan menggunakan praktik literasi digital dalam kelas menulis.
Implikasi dari penelitian ini adalah praktik literasi digital dengan penggunaan platform media sosial membuat berbagai strategi pembelajaran bahasa, pembangunan teknologi siswa, dan lebih melek digital, pengayaan pengetahuan siswa, berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah sosial, serta mengintegrasikan komunitas siswa di dalam dan di luar kelas. Mendorong keterampilan akademik, teknis, dan keterampilan lunak mahasiswa dalam menulis teks argumentatif dalam konteks pembelajaran bahasa Inggris.
Digital literacy practice is a students competency to access, evaluate, create, and communicate meaning through social media usage to express identity in writing argumentative text. This study was conducted to understand the conceptualization, use of digital literacy practice, and the construction of EFL university students identity expression in writing argumentative writing texts. It enriched the knowledge of digital literacy practice for lecturers, practitioners, and researchers in an academic context.
This study employed a qualitative case study with semi-structured interviews by asking students some questions to get saturated data, and documentation was conducted to capture the students process to acquire some additional data. The informants were sixteen students from the 5th and 7th semesters who practiced digital literacy in writing classrooms, and the characteristic of informants were active students inside and outside academic organizations. The setting of the study was located in the English Education Department of Private University in Bangkalan Madura, East Java, Indonesia. It focused on conceptualizing digital literacy practice as a technical, academic, and soft skill, the use of some components of digital literacy practice, and identity construction among EFL university students in writing class. The data analyzed using some techniques included organizing and preparing, read through all data, coding the data, Interpretating themes and meanings of themes.
The results showed that digital literacy was defined as the technical ability to scroll information, edit information, check domains, and provide polite captions. Academically, it was perceived to communicate, collaborate, reflect, and create argumentative text. Also, it was thought to formulate some soft skills such as enthusiasm, self-efficacy, logical reason, attractive personal, social critical awareness, leadership character, and independence in the writing class.
In addition, the students used some components of digital literacy including accessing, managing, integrating, evaluating, creating, and communicating information with social media supports in the writing class, and they positioned themselves to express their identity constructions involved university (academic), organizational (social), citizenship, and religious identities in writing class. The students with limited technical, academic, or soft skills were reluctant to use digital literacy practice in writing class.
The implication of this study was digital literacy practices with social media platform usage make various language learning strategies, students technology building, and more digitally literate, students enrichment of knowledge, critical, creativity, and social problem-solving, and it integrated the students community inside and outside class and encourage students academic, technical, and soft skills in writing argumentative text in the ELT context.