Ralstonia solanacearum merupakan bakteri penyebab penyakit layu pada budi daya tanaman hortikultura. Pengendalian R. solanacearum dilakukan menggunakan pestisida sintetik, tetapi penggunaan berlebih dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Perlu adanya pengendalian penyakit yang ramah lingkungan menggunakan pestisida nabati dengan memanfaatkan senyawa aktif lichen Usnea sp. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh ekstrak etanol lumut kerak dengan berbagai konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan Ralstonia solanacearum dan untuk menentukan konsentrasi optimal ekstrak etanol lumut kerak dalam menghambat pertumbuhan bakteri R. solanacearum secara in vitro. Rancangan penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan konsentrasi ekstrak yang digunakan, yaitu 8%, 6%, 4%, 2%, dan kontrol positif (kloramfenikol 1%), serta kontrol negatif (akuades), masing-masing 4 kali ulangan. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan metode difusi cakram (disk diffusion). Data yang diperoleh berupa diameter zona hambat yang dianalisis dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lichen Usnea sp. dapat menghambat pertumbuhan bakteri R. solanacearum. Perlakuan dengan konsentrasi 8% merupakan konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan Ralstonia solanacearum yang termasuk dalam kategori sedang, dengan diameter zona hambat sebesar 6,00 ± 0,82 mm.
Kata kunci: ekstrak etanol, lichen Usnea sp., Ralstonia solanacearum.
Ralstonia solanacearum, a bacterium that causes wilt disease, had become one of the difficulties in the cultivation of horticultural crops. Pathogenic Ralstonia solanacearum control is usually conducted using synthetic pesticides, but long-term and excessive use of synthetic pesticides could lead to bacteria resistance. An environmental friendly antibacterium is needed using biopesticides by taking advantages from active compounds in the lichen (Usnea sp.). The purpose of this research was to describe the effect of lichen extract with various concentrations and to determine the optimal concentration of lichen extract to inhibit in vitro growth of Ralstonia solanacearum. The research design used CRD (Completely Randomized Design). The concentration of extract used were 8%, 6%, 4%, 2%, positive control (chloramphenicol 1%), and negative control (distilled water) with 4 replications. Antibacterial activity tested using disk difussion method. The data showed in form of inhibition zone diameter, and analyzed by one-way ANOVA test and Duncan test. The results showed that lichen extract was able to inhibit the growth of Ralstonia solanacearum. The most optimal concentration was 8% which is in the range of the medium category, with inhibition zone diameter of 6,00 ± 0,82 mm.