Kemampuan interaksi sosial adalah kesanggupan bawaan sejak lahir atau hasil pelatihan/praktik dalam melakukan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dalam situasi sosial yang dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki tingkah laku satu sama lain. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan, diketahui terdapat siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial rendah. Permasalahan yang terjadi pada siswa tersebut tidak dapat dibiarkan karena mereka dapat mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengalami hambatan dalam pergaulan dengan teman sebaya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan bimbingan kelompok teknik permainan komunikatif untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa kelas VII di SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan. Metode penelitian yang dilakukan adalah pre-experimental design dengan menggunakan one group pre-test dan post-test. Subjek penelitian ini adalah delapan siswa kelas VII-F yang memiliki skor kemampuan interaksi sosial rendah. Hasil analisis pre-test dan post-test dengan menggunakan uji wilcoxon menunjukkan bahwa ρ < α yaitu 0,012 < 0,05. Sehingga Ha yang menyatakan “ada perbedaan kemampuan interaksi sosial sebelum dan sesudah diberikan penerapan bimbingan kelompok teknik permainan komunikatif” adalah diterima. Dengan demikian, perlakuan bimbingan kelompok teknik permainan komunikatif dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa kelas VII di SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan.
Kata kunci: Bimbingan kelompok, teknik permainan komunikatif, kemampuan interaksi sosial
The ability of social interaction is capability of birth or result of training/practice in making relationship between two or more people in social situation that can influence, change, or improve behaviour. Based on study, there are students who have low ability of social interaction. This problem cannot be tolerated because they can face some difficulities in the environment and get some obstacles for doing interaction with others. This study aims to determine the purpose of implementing group guidance with communicative game technique to increase the ability of social interaction for 7th grade students at SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan. This study was pre-experimental design in the form of one group pre-test and post-test. The subject are eight students of class VII-F who have low score in ability of social interaction. The result of pre-test and post-test analysis with wilcoxon signed test showed ρ < α (0,012 < 0,05). It means there is a difference between before and after treatment. So implementing group guidance with communicative game technique can increase the ability of social interaction for 7th grade students at SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan.
Keywords: Group guidance, communicative game technique, the ability of social interaction