Interaksi Teman Sebaya dan Kehadiran Sosial dalam Kelas Blended Writing di Indonesia

Peer Interaction and Social Presence in an Indonesian Blended Writing Course

ABSTRAK

Rojabi, Ahmad Ridho. 2024. Interaksi Teman Sebaya dan Kehadiran Sosial dalam Kelas Blended Writing di Indonesia. Disertasi. Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra. Universitas Negeri Surabaya. Supervisor: (I) Prof. Slamet Setiawan, Ph.D. and (II) Ahmad Munir, M.Ed., Ph. D.

Kata kunci: penulisan campuran, aktivitas menulis online, penulisan kolaboratif online, interaksi teman sebaya, kehadiran sosial

            Terlepas dari manfaat nyata dari kegiatan menulis kolaboratif bagi penulis bahasa kedua/asing, beberapa penelitian telah mengeksplorasi nuansa kolaborasi tersebut dalam pendekatan campuran yang mencakup interaksi tatap muka (FTF) dan online (misalnya, melalui Google Docs atau videoconference). Selain itu, sebagian besar penelitian mengenai penulisan kolaboratif hingga saat ini dilakukan di kelas Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (ESL) di mana siswa memiliki akses mudah terhadap teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) jenis aktivitas menulis online yang mendukung interaksi teman sebaya dalam kelas blended writing, (2) pola interaksi teman sebaya yang berkontribusi terhadap proses blended writing, (3) bagaimana interaksi teman sebaya dalam blended writing menunjukkan kehadiran sosial, (4) mengapa kehadiran sosial memfasilitasi interaksi teman sebaya dalam kelas blended writing.

            Penelitian ini dilakukan di sebuah universitas di Indonesia dan tiga puluh lima mahasiswa EFL berpartisipasi dalam penelitian ini selama satu semester (16 minggu) di kelas writing yang sedang berlangsung. Sebagai bagian dari kegiatan kelas reguler mereka, peserta membentuk empat anggota dalam satu kelompok dan satu kelompok membentuk tiga anggota (triad) dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas research proposal. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus yang mencakup pengumpulan data kualitatif dari observasi kelas, transkrip obrolan teks dari Google Docs, rekaman video dari Zoom videoncference, catatan lapangan, serta wawancara.

        Temuan dari studi ini menemukan dua jenis aktivitas menulis online (diskusi sinkron di Google Docs dan Zoom videoconference) yang mendukung interaksi teman sebaya. Zoom memungkinkan siswa terhubung ke diskusi forum yang sinkron dan interaksi langsung secara online. Aktivitas Google Docs untuk menyusun dan merevisi tulisan kolaboratif sinkron juga memungkinkan siswa melacak dan melakukan modifikasi untuk perbaikan draft tulisan. Temuan pembelajaran bahasa ini dijelaskan dengan menggunakan teori teman sebaya dari Storch (2002). Pola interaksi teman sebaya yang berbeda muncul selama penulisan kolaboratif campuran (mode FTF dan online): (1) Empat kelompok tipikal mewakili empat pola interaksi berbeda yang ditampilkan dalam mode FTF; Pola Collaborative (Kelompok 6), Cooperative (Kelompok 3), Pola Facilitative/Cooperative/Cooperative/Cooperative (Kelompok 2), dan Pola Active/Passive/Passive/Passive (Kelompok 10). (2) Empat kelompok tipikal yang mewakili empat pola interaksi berbeda di Zoom; Pola Collaborative (Kelompok 1), Pola Cooperative (Kelompok 8), Pola Facilitative/Cooperative/Cooperative/Cooperative (Kelompok 4), dan Pola Facilitative/Cooperative/Cooperative/Passive (Kelompok 10) muncul sebagai pola baru interaksi teman sebaya dalam penelitian ini. (3) Empat kelompok tipikal yang mewakili empat pola interaksi berbeda di Google Docs; Pola Collaborative (Kelompok 8), Pola Cooperative (Kelompok 6), Pola Facilitative/Cooperative/Cooperative/Cooperative (Kelompok 1), dan Pola Cooperative/Cooperative/Cooperative/Passive (Kelompok 3) muncul sebagai pola baru interaksi teman sebaya yang berkontribusi terhadap proses menulis campuran.

        Interaksi teman sebaya dalam penulisan campuran kolaboratif juga menunjukkan kehadiran social (emosional, komunikasi terbuka, dan kohesi kelompok) melalui lensa kehadiran social (social presence) (Garrison, 2000).  Siswa menunjukkan ekspresi emosinya (seperti senang atau bingung) ketika mendiskusikan proposal penelitian dengan teman sebayanya. Komunikasi terbuka selama diskusi online (seperti menyetujui atau tidak menyetujui gagasan orang lain, mengundang atau mengajukan pertanyaan, dll.). Penelitian ini menunjukkan bagaimana masing-masing kelompok menggunakan indikator respons yang kohesif; sapaan dan salam untuk membangun koneksi, menyebutkan nama rekan-rekan mereka (vocative), dan menggunakan referensi kelompok (seperti menggunakan kata “kita” atau “milik kita” untuk memperkuat ikatan. Kehadiran sosial dapat memfasilitasi interaksi teman sebaya dalam kelas blended writing karena mendorong; (1) hubungan emosional, (2) kolaborasi, (3) umpan balik teman sebaya, dan (4) komunikasi terbuka. Penelitian ini tidak hanya mengacu pada pola interaksi teman sebaya tetapi juga mengeksplorasi kehadiran sosial dalam konteks kolaborasi menulis campuran EFL, mendukung teori interaksi teman sebaya (Storch, 2002) dan kerangka kehadiran sosial (Garrison et al., 2000). Penelitian ini, khususnya, menyoroti interaksi teman sebaya dalam kegiatan menulis kolaboratif campuran, serta peluang untuk interaksi yang setara dan saling menguntungkan, serta tetap terhubung secara emosional dan sosial dengan komunitas.

ABSTRACT

Rojabi, Ahmad Ridho. 2024. Peer Interaction and Social Presence in an Indonesian Blended Writing Course. Dissertation. Doctorate Program of Language and Literature Education. Universitas Negeri Surabaya. Supervisor: (I) Prof. Slamet Setiawan, Ph.D. and (II) Ahmad Munir, M.Ed., Ph. D.

Keywords: blended writing, online writing activities, online collaborative writing, peer interaction, social presence

          Despite the apparent benefits of collaborative writing activities for second/foreign language writers, a few research investigations have explored the nuances of such collaboration in a blended approach that included face-to-face (FTF) and online interaction (e.g., via Google Docs or videoconferencing). Furthermore, the majority of the research on collaborative writing to date has been undertaken in English as a Second Language (ESL) classes where students have easy access to technology. The purpose of this study was to investigate: (1) types of online writing activities that support peer interaction in blended writing courses, (2) patterns of peer interactions that contribute to the blended writing process, (3) how peer interactions in blended writing show social presence, (4) why social presence facilitates peer interactions in blended writing courses.

        This study was carried out at an Indonesian university and thirty-five EFL students took part in the study, which was conducted over a 16-week semester in an ongoing writing class. As part of their regular classroom activities, participants formed four members in a group and one group formed a triad and worked together to complete a proposal task. The study used a case study design that included qualitative data collection from classroom observation, text-chat transcripts/documentation from Google Docs, video recording from Zoom videoconferencing, field notes, as well as interviews.

            The findings discovered two types of online writing activities (synchronous discussion on Google Docs and Zoom videoconferencing) support student-student interactions. Zoom allows students to connect to synchronous forum discussions and real-time interactions. Google Docs activities for drafting and revising synchronous collaborative writing also allow students to track and make modifications for draft improvement. The findings for language learning are explained using Storch’s peer interaction (2002). Distinct patterns of peer interaction emerged during blended collaborative writing (FTF and online modes): (1) Four typical groups represent four distinct patterns of interaction displayed in the FTF mode; Collaborative (Group 6), Cooperative (Group 3), Facilitative/cooperative/cooperative/cooperative pattern (Group 2), and Active/passive/passive/passive pattern (Group10). (2) Four typical groups that represent four distinct patterns of interaction on Zoom; Collaborative (Group 1), Cooperative (Group 8), Facilitative/cooperative/cooperative/cooperative (Group 4), and Facilitative/ cooperative/cooperative/passive pattern (Group 10) emerged as a new pattern of peer interaction in this study. (3) Four typical groups that represent four distinct patterns of interaction on Google Docs; Collaborative (Group 8), Cooperative (Group 6), Facilitative/cooperative/cooperative/cooperative pattern (Group 1), and Cooperative/cooperative/cooperative/passive pattern (Group 3) emerged as a new pattern of peer interaction which contributes to the blended writing process.

        Peer interaction in collaborative blended writing also demonstrated social presence (emotional, open communication, and group cohesion) through the lens of social presence (Garrison, 2000). students showed their emotional expression (i.e., happiness or confusion) when discussing research proposals with peers. Open communication during online discussions (i.e., acknowledging peers, agreeing or disagreeing ideas from others, inviting or asking questions, etc.). This current study demonstrated how each group used cohesive response indicators; greetings and salutations for building connections, mentioned their peers' names (vocative), and used group reference (i.e., use the word "our" or "us" to strengthen bonds. Social presence could facilitate student-student interactions in a blended writing course as it encourages; (1) emotional connection, (2) collaboration, (3) peer feedback, and (4) open communication. This current study not only draws on peer interaction patterns but also explores social presence in the context of EFL blended collaborative writing, supporting peer patterns of interaction theory (Storch, 2002) and the social presence framework (Garrison et al., 2000). This study, in particular, sheds light on learners' interactions in blended collaborative writing activities, as well as opportunities for equal and mutual interaction, as well as staying connected emotionally and socially to the community.