Pengetahuan Lokal Masyarakat Wonosalam Jombang tentang Upacara Ken-Duren
Local Knowledge of The Wonosalam Jombang Community about The Ken-Duren Ceremony
ABSTRAK
Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi dengan karakteristik tertentu seperti upacara tradisional yang merupakan kegiatan pendukung dari kebudayaan masyarakat. Kecamatan Wonosalam memiliki upacara Ken-Duren yang menyajikan tumpeng durian raksasa dan sembilan tumpeng hasil bumi dari setiap desa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik pelaksanaan upacara Ken-Duren dan pengetahuan lokal masyarakat Wonosalam berdasarkan persepsi masyarakat tentang upacara Ken-Duren serta nilai penting tanaman upacara Ken-Duren dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif melalui observasi jenis-jenis tanaman dalam upacara Ken-Duren dan wawancara menggunakan kuesioner semi terstruktur berjumlah delapan butir untuk data persepsi serta daftar pertanyaan terbuka dua butir untuk data nilai penting. Informan kunci berjumlah 10 orang dan partisipan berjumlah 120 orang dipilih secara random dari setiap desa di Wonosalam. Data persepsi masyarakat dianalisis menggunakan skala Guttman, sedangkan nilai penting dianalisis menggunakan rumus fidelity level. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara Ken-Duren memiliki karakteristik pada penyajian bentuk tumpeng, bahan pelengkapnya, dan kegiatan pendukung pelaksanaan upacara. Masyarakat Wonosalam memiliki pengetahuan lokal berupa persepsi tentang upacara Ken-Duren yang sangat baik dan beberapa aspek persepsi masyarakat Wonosalam menunjukkan persepsi cukup baik. Meskipun durian merupakan identitas dari upacara Ken-Duren, tanaman ini menduduki peringkat ketujuh berdasarkan nilai pentingnya. Petai merupakan tanaman yang memiliki nilai penting paling tinggi bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Wonosalam. Tanaman yang digunakan sebagai bahan pelengkap upacara Ken-Duren meliputi 26 jenis terdiri atas 19 famili dengan bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah buah.
Kata kunci: pengetahuan lokal; persepsi; nilai penting; upacara Ken-Duren; masyarakat Wonosalam
ABSTRACT
Indonesia has a variety of cultures and traditions with certain characteristics such as traditional ceremonies which are supporting activities of the people's culture. Wonosalam District has a Ken-Duren Ceremony which serves giant tumpeng of durian and nine tumpeng from each village. This study aimed to describe the characteristics of the implementation of the Ken-Duren ceremony and local knowledge of the Wonosalam community based on community perceptions about the Ken-Duren ceremony and the important value of Ken-Duren ceremony plants in everyday life. This research was a descriptive exploratory study through observation of plant species in the Ken-Duren ceremony and interviews using a semi-structured eight-item questionnaire for perception data and a two-item open-ended questionnaire for important value data. 10 key informants and 120 participants were randomly selected from each village in Wonosalam. Public perception data were analyzed using the Guttman scale whereas important value data were analyzed using the fidelity level formula. The results showed that the Ken-Duren ceremony was characterized by the form of tumpeng, complementary materials, and supporting event for the implementation of the ceremony. The people of Wonosalam had local knowledge with very good perceptions of the Ken-Duren Ceremony and several aspects of the Wonosalam people's perceptions showed quite good perceptions. Although durian is an identity of the Ken-Duren Ceremony, it is ranked seventh based on its importance. Petai reached the highest important value for the daily life of the Wonosalam people. Plants that were used as a complement to the Ken-Duren Ceremony include 26 types consisting of 19 families with the most frequently used part was fruit.
Key words: local knowledge; perception; important value; Ken-Duren ceremony; Wonosalam community