Dissociative Identity in Todd Philips' Joker
Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana karakter Arthur Fleck dalam film Joker bisa menjadi seseorang yang menderita dissociative identity disorder dan faktor apa saja yang menyebabkan Arthur Fleck yang awalnya terlihat baik-baik saja namun ternyata memiliki sisi lain pada dirinya. Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis milik Sigmund Freud yang akan menjelas bagaiamana kondisi ID, ego, dan superego pada Arthur Fleck. Hasil analisis menyimpulkan bahwa karakter Arthur Fleck awalnya tidak memiliki niat untuk bertindak kriminal namun karena suatu peristiwa dimasa lalunya, kehidupannya yang penuh dengan peristiwa pahit menjadikannya seseorang yang memiliki gangguan seperti DID ditambah lagi dengan ketidakstabilan struktur kepribadiannya yang turut mendukung sehingga ia berubah menjadi seseorang yang mulai gemar membunuh orang lain.
Kata Kunci: psikoanalisis, gangguan disosiasi, struktur kepribadian
Abstract - This study aims to show how Arthur Fleck's character in the Joker film can become someone who suffers from dissociative identity disorder and what factors cause Arthur Fleck, who initially looks fine but turns out to have a different side to him. This study uses Sigmund Freud's psychoanalytic theory, which will explain how the conditions of Id, Ego, and superego are in Arthur Fleck. The analysis results concluded that Arthur Fleck's character initially did not intend to act criminally. Still, due to an event in his past, his life full of bitter events made him someone who had a disorder such as DID coupled with the instability of the personality structure that supported him so that he turned into someone who started likes to kill other people.
Keywords: psychoanalysis, dissociative identity disorder, personality structure