Profil Efikasi Diri Siswa SMP Etnik Bugis dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Jenis Kelamin
Syamsu Alam. 2022. Profil Efikasi diri Siswa SMP Etnik Bugis dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Jenis Kelamin. Disertasi. Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd., dan Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.
Kata-kata Kunci: Efikasi diri, masalah matematika, jenis kelamin, etnik Bugis
Self efficacy atau efikasi diri merupakan keyakinan seseorang mengenai kemampuannya untuk berhasil mencapai harapan tertentu dan sebagai faktor personal yang membedakan setiap jenis kelamin dalam penyelesaian tugas. Siswa yang memiliki efikasi diri tinggi akan mampu mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, penelitian tentang menyelesaikan masalah matematika sangat penting dikaji lebih lanjut untuk mengukur efikasi diri siswa. Meskipun banyak studi tentang efikasi diri siswa pada pemecahan masalah matematika dalam perspektif gender, namun studi yang mengeksplorasi efikasi diri siswa dari tinjauan etnik budaya dan jenis kelamin pada hubungan ini relatif langka. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efikasi diri siswa SMP etnik Bugis dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari jenis kelamin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan masalah Aljabar yang berbentuk kontekstual dari budaya etnik Bugis. Data diperoleh dari 25 siswa kelas VII SMP, dipilih dua siswa untuk diwawancarai berdasarkan etnik dan jenis kelamin. Kredibilitas data diperiksa melalui triagulasi waktu, pengecekan teman sejawat, peningkatan ketekunan pengamatan, dan kecukupan referensial. Selanjutnya, analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi data. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan memiliki persamaan dan perbedaan efikasi diri pada dimensi magnitude, strength, dan generality.
Persamaan pada dimensi magnitude yaitu siswa laki-laki dan perempuan memiliki pandangan yang sama terhadap tugas pemecahan masalah matematika seperti mengetahui tingkat kesulitan soal dan kesulitan membuat model matematika. Persamaan pada dimensi strength yaitu siswa laki-laki dan perempuan memiliki keyakinan terhadap kemampuannya dalam mengatasi kesulitan menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika, karena memiliki kesiapan, dan pengalaman yang mendukung dalam menyelesaikan masalah disertai komitmen untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan persamaan pada dimensi generality yaitu siswa laki-laki dan perempuan memiliki ide matematika yang digunakan dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika dengan mengetahui dan meyakini ide matematika yang digunakan dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika, serta memiliki keyakinan terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika dengan konteks serupa.
Perbedaan pada dimensi magnitude yaitu siswa laki-laki beranggapan soal yang dihadapi tergolong mudah dan kesulitan membuat model matematika untuk memperoleh panjang dan lebar dari daun pisang (persegipanjang), sedangkan siswa perempuan beranggapan soal yang dihadapi tergolong sedang dan kesulitan membuat model matematika dari lebar daun pisang adalah setengah dari panjangnya. Perbedaan pada dimensi strength yaitu siswa laki-laki memiliki kesiapan yang matang dan pengalaman banyak yang dapat mendukung dalam menyelesaikan masalah, sedangkan siswa perempuan memiliki beberapa pengalaman terkait sebelumnya yang dapat mendukung dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika. Perbedaan pada dimensi generality yaitu siswa laki-laki memiliki ide maupun konsep yang digunakan dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika meliputi operasi perkalian, operasi penjumlahan, substitusi, perbandingan, pembagian, penjumlahan Aljabar, dan perkalian Aljabar, sedangkan siswa perempuan memiliki ide maupun konsep yang digunakan dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematika meliputi pembagian kedua ruas, operasi penjumlahan aljabar, penjumlahan pecahan, dan perkalian bilangan bulat.
Efikasi diri siswa laki-laki pada dimensi magnitude, strength dan generality yang berkaitan dengan karakteristik budaya etnik Bugis yaitu manyameng kininnawa, macca, mappasitinaja, warani dan magetteng. Efikasi diri siswa perempuan pada dimensi magnitude, strength dan generality yang berkaitan dengan karakteristik budaya etnik Bugis yaitu manyameng kininnnawa, mappasitinaja, magetteng, macca, warani dan malempu.
Syamsu Alam. 2022. Self-Efficacy Profile Middle School Students from Bugis Ethnic in Solving Mathematical Problems in terms of Gender. Dissertation. Mathematics Education Program, Postgraduate School of Surabaya State University. Supervised by: Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd., and Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.
Keywords: Self efficacy, mathematical problem, gender, bugis ethnic
Self-efficacy is a person’s belief about his ability to successfully achieve certain expectation and as a personal factor distinguishing each gender in completing tasks. Students who have high self-efficacy will be able to achieve certain goals. Thus, research on solving mathematical problems is very important to be studied further to measure students’ self-efficacy. Although there are many studies on student self-efficacy in solving math problems in a gender perspective, studies exploring student self-efficacy from a review of ethnic culture and gender on this relationship are relatively rare. Therefore, the purpose of this study was to explore the self-efficacy of junior high school students from Bugis ethnic in solving math problems in terms of gender. This type of research was an exploratory research with a qualitative approach. This study used an algebraic problem in the context of the Bugis culture. Data were obtained from 25 seventh grade students of SMP. Two students were selected to be interviewed based on ethnicity and gender. The credibility of the data was checked through time triagulation, peer checking, increased observation persistence, and referential adequacy. Furthermore, data analysis was carried out through the stages of data reduction, data presentation, conclusion drawing, and data verification. Research findings revealed that male and female students had similarities and differences in self-efficacy on the dimensions of magnitude, strength, and generality.
The similarity on the magnitude dimension showed that male and female students had the same view of mathematical problem solving tasks, such as knowing the level of difficulty of the problem and the difficulty of making mathematical models. The similarity on the strength dimension showed that male and female students had confidence in their ability to overcome difficulties in completing mathematical problem solving tasks, because they had readiness and supportive experience in solving problems, accompanied by a commitment to solving problems. While the similarity on the generality dimension indicated that male and female students had mathematical ideas that were used in solving mathematical problem solving tasks by knowing and believing the mathematical ideas used in solving mathematical problem solving tasks, and having confidence in their ability to complete mathematical problem solving tasks in a similar context.
The difference in the magnitude dimension showed that male students thought the problems they faced were relatively easy, they had difficulty making mathematical models to get length and width. While the female students thought that the problems they faced were moderate, they had difficulty making a mathematical model from the width of a banana leaf that was half of its length. The difference in the strength dimensions illustrated that male students had mature readiness and many experiences that could support solving problems, while female students had some previous experiences that could support solving math problem solving tasks. The difference in the generality dimension illustrated that male students had ideas and concepts used in solving mathematical problem solving tasks including perimeter formulas, area formulas, multiplication operations, addition operations, substitutions, comparisons, divisions, algebraic addition, and algebraic multiplication, while female students had ideas and concepts that were used in solving mathematical problem solving tasks including area formulas, perimeter formulas, division of both sides, algebraic addition operations, addition of fractions, and multiplication of integers.
The self-efficacy of male students in the magnitude dimension was related to the characteristics of the Bugis ethnic, namely manyameng kininnawa, macca, mappasitinaja, warani and magetteng. The self-efficacy of female students in the magnitude dimension was related to the characteristics of the Bugis ethnic, namely manyameng kininnnawa, mappasitinaja, magetteng, macca, warani and malempu.