Representasi Ganda Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Gender
Multiple Representations of Junior High School Students (SMP) in Solving Mathematics Problems Based on Gender
Representasi merupakan salah satu keterampilan proses yang diperlukan dalam pembelajaran matematika. Penggunaan representasi ganda sangat penting untuk proses konstruksi pemahaman matematis siswa untuk keberhasilan penyelesaian masalah matematika.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan: (1) representasi ganda siswa SMP maskulin; (2) representasi ganda siswa SMP feminin; (3) representasi ganda siswa SMP androgini; dan (4) representasi ganda siswa SMP netral dalam menyelesaikan masalah matematika. Aspek representasi ganda dalam penelitian ini diidentifikasi melalui 3 indikator yaitu: (1) menyimbolkan; (2) mendeskripsikan; (3) merujuk pada jawaban.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP yang terdiri dari 8 (delapan) siswa, yaitu: 2 siswa maskulin, 2 siswa feminin, 2 siswa androgini, dan 2 siswa bersifat netral, yang dipilih berdasarkan kriteria BSRI (Bem Sex-Role Inventory). Teknik pengumpulan data adalah dengan pemberian tes, dan wawancara berbasis tugas. Analisis data kualitatif terdiri dari kondensasi data, penyajian data, pemeriksaan keabsahan data (triagulasi waktu), dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) representasi ganda siswa maskulin pada aspek menyimbolkan, yaitu dengan melambangkan apa yang diketahui dengan simbol-simbol. Pada aspek mendeskripsikan, siswa maskulin (M1/laki-laki) prosesnya menggunakan representasi visual, verbal, dan simbolik. Sedang siswa maskulin (M2/perempuan) secara visual, dan verbal. Pada aspek mengacu, kedua siswa memeriksa representasi, dan menyelaraskan/menyesuaikan hasil yang diperoleh. (2) representasi ganda siswa feminin (F1/perempuan) pada aspek menyimbolkan, yaitu dengan melambangkan apa yang diketahui dengan simbol-simbol. Sedangkan siswa feminin (F2/perempuan) tanpa melambangkan. Pada aspek mendeskripsikan, siswa feminin (F1/perempuan) prosesnya menggunakan representasi visual, verbal, dan simbolik. Sedang siswa feminin (F2/perempuan) secara verbal. Pada aspek mengacu, kedua siswa memeriksa representasi, dan menyelaraskan/menyesuaikan hasil yang diperoleh. (3) representasi ganda siswa androgini pada aspek menyimbolkan, yaitu dengan melambangkan apa yang diketahui dengan simbol-simbol. Pada aspek mendeskripsikan, siswa androgini (A1/laki-laki) prosesnya menggunakan representasi visual, verbal, dan simbolik. Sedang siswa androgini (A2/perempuan) secara visual, dan verbal. Pada aspek mengacu, kedua subjek memeriksa representasi, dan menyelaraskan/menyesuaikan hasil yang diperoleh. (4) representasi ganda siswa netral pada aspek menyimbolkan, yaitu dengan melambangkan apa yang diketahui dengan simbol-simbol. Pada aspek mendeskripsikan, siswa netral (U1/perempuan) prosesnya menggunakan representasi visual, verbal, dan simbolik. Sedang siswa netral (U2/laki-laki) secara visual, dan verbal. Pada aspek mengacu, kedua subjek memeriksa representasi, dan menyelaraskan/menyesuaikan hasil yang diperoleh. Temuan penelitian ini memiliki beberapa implikasi, salah satunya adalah guru SMP perlu mengetahui proses representasi ganda siswa sebagai bahan evaluasi untuk merancang pembelajaran yang berorientasi representasi ganda dan mempertimbangkan gender.
Representation is one of the process skills required in mathematics learning. The use of multiple representation is very important for the process of construction of the mathematics understanding of students for the success of problems solving of mathematics.
The aims of the research are to describe: (1) multiple representations of Maskulin students of SMP; (2) multiple representations of Feminin students of SMP; (3) multiple representations of Androgini students of SMP; and (4) multiple representations of neutral students of SMP in solving mathematics problems. Aspect of multiple representation in the research is identified by 3 indicators, namely: (1) symbolizing; (2) describing visually, verbally, and/or symbolic; (3) referring the result of answers.
The research is a kind of descriptive explorative with the qualitative approach. Subjects of the research are the students of SMP consisting of 8 students, namely: 2 Maskulin students, 2 Feminin students, 2 Androgini students and 2 neutral students selected based upon the criteria of BSRI (Bem Sex-Role Inventory). Technique of data collection is by providing test and interview based upon the project. Qualitative data analysis consisted of data condensation, data presentation, check of data validity (triangulation of time), and verification.
Results of the research denote that: (1) multiple representation of Maskulin students in the aspect of symbolizing, that is, by symbolizing of what is known with the symbols. In the aspect of describing, Maskulin students (M1/Maskulin) process using visual, verbal and symbolic representation. Whereas Maskulin students (M2/Maskulin) visual, and verbal representation. In the aspect of referring, both of subject checked the representation, and adapted the results obtained. (2) multiple representation of Feminin students (F1/Feminin) in the aspect of symbolizing, by symbolizing of what is known with the symbols. Whereas Feminin students (F2/Feminin) without symbolizing. In the aspect of describing, Feminin students (F1/Feminin) process using visual, verbal, and symbolic representation. Whereas Feminin students (F2/Feminin) verbally. In the aspect of referring, both of subject checked representation, and adapted the results obtained. (3) multiple representation of Androgini students in the aspect of symbolizing, that is by symbolizing of what is known with the symbols. In the aspect of describing, Androgini students (A1/Maskulin) process using visual, verbal and symbolic representation. Whereas Androgini students (A2/Feminin) visually and verbally. In the aspect of referring, both of subject checked representation, and adapted the results obtained. (4) multiple representation neutral students in the aspect of symbolizing, namely by symbolizing of what is known with the symbols. In the aspect of describing, neutral students (U1/Feminin) process using visual, verbal, and symbolic representation. Whereas neutral students (U2/Maskulin) visually and verbally. In the aspect of referring, both of subject checked representation, and adapted the results obtained. These findings carry several implications, one of which is that junior high school teachers need to know the students' multiple representation process as an evaluation material to design multiple representation focusing teaching methods, considering gender.