PELAPISAN KHROM KERAS PADA POROS RODA UNTUK KEAUSAN YANG TERJADI PADA PERMUKAAN DIAMETER

HARD CHROME COATING ON WHEEL AXLES FOR WEAR OCCURRING ON DIAMETER SURFACE

Poros roda yang pembuatannya sudah diskontinyu seperti poros roda vw safari, diameter permukaanya telah terkikis sehingga nilai diameternya tidak sama dengan yang baru. Penanganan sampai saat ini masih menggunakan metode pengelasan yang mana hasil lasan tergantung pada keahlian operator. Apabila hasil lasan terlalu lunak maka lapisan akan terkikis kembali dan apabila hasil lasan terlalu keras maka lapisan akan berpotensi terjadi crack atau patah. Penulis berinisiatif untuk memperbaiki permukaan pada poros roda menggunakan pelapisan logam media krom keras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus listrik dan lama waktu pencelupan terhadap ketebalan dan kesilindrisan yang dihasilkan pada poros roda. Pengujiannya menggunakan uji ketebalan dan kesilindrisan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian berbasis eksperimental. Proses elektroplating dilakukan dengan memvariasikan arus listrik 10 A, 20 A, dan 30 A dengan lama waktu pencelupan 120 menit, 150 menit, dan 180 menit. Jenis pelapisan logam yang digunakan yaitu dengan material krom keras untuk kebutuhan engineering. Pengujian yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan fisik pada poros roda yaitu pengujian ketebalan dan pengujian kesilindrisan.

Pada variasi pengujian 10A dengan lama waktu celup 120 menit memiliki nilai rata – rata ketebalan paling rendah yaitu sebesar 26,43 µm. Pada variasi pengujian 30A dengan lama waktu celup 180 menit memiliki nilai rata – rata ketebalan tertinggi yaitu sebesar 67,57 µm. Berdasarkan hasil uji statistika two way anova, arus dan lama waktu pencelupan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ketebalan yang dihasilkan. Pada pengujian 10A 180 menit, spesimen memiliki nilai kesilindrisan paling kecil yaitu sebesar 0,6 µm dan pada pengujian 30A 150 menit, spesimen memiliki nilai kesilindrisan paling besar yaitu 4,4 µm. Berdasarkan hasil uji statistik two way anova, arus listrik dan lama waktu pencelupan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kesilindrisan.

Wheel axles that have been manufactured are discontinuous, such as the VW Safari wheel axle, the surface diameter has been eroded so that the diameter value is not the same as the new one. Handling is still using the welding method in which the results of the weld depend on the skill of the operator. If the weld is too soft, the layer will erode again and if the weld is too hard, the layer will have the potential to crack or break. The author took the initiative to improve the surface on the wheel axle using hard chrome media metal coating. The purpose of this study was to determine the effect of electric current and immersion time on the resulting thickness and cylindrical wheel axle. The test uses thickness and cylindrical tests.

The research method used is an experimental-based research method. The electroplating process was carried out by varying the electric current of 10 A, 20 A and 30 A with the immersion time of 120 minutes, 150 minutes and 180 minutes. The tests used are adjusted to the physical requirements of the wheel axle, namely thickness testing and cylindrical testing

In the 10A test variation with a long immersion time of 120 minutes it has the lowest average thickness value of 26.43 µm. In the 30A test variation with a long immersion time of 180 minutes it has the highest average thickness value of 67.57 µm. Based on the results of the two way ANOVA statistical test, the current and immersion time have a significant effect on the resulting thickness value. In the 10A 180 minute test, the specimen had the smallest cylindrical value of 0.6 µm and in the 30A 150 minute test, the specimen had the largest cylindrical value of 4.4 µm. Based on the results of the two way ANOVA statistical test, electric current and immersion time did not significantly affect the cylindrical results.