Perbedaan Pengaruh Asupan Karbohidrat Dan Lemak Terhadap Kecepatan Sprint 100 Meter
The Difference Between Effects of Carbohydrate and Fat Intake on 100 Meter Sprint Speed
Asupan makanan sebelum latihan atau pertandingan diduga dapat meningkatkan performa tubuh. Setiap cabang olahraga merupakan dominasi dari karakteristik olahraga anaerob dan aerob. Nomor lari 100 meter merupakan cabang olahraga atletik dengan karakteristik anaerob yang mempertandingkan kecepatan berlari sehingga memiliki catatan waktu terpendek. Asupan karbohidrat dan lemak merupakan dua asupan yang digunakan atlet dalam memenuhi kebutuhan energi dalam berlatih atau bertanding. Asupan tersebut diduga dapat memberikan hasil yang maksimal pada kecepatan lari 100 m. Tujuan penelitian untuk membuktikan dugaan bahwa perbedaan pengaruh asupan karbohidrat dan lemak mampu meningkatkan kecepatan lari 100 m. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 16 sampel telah menyelesaikan penelitian dipilih menggunakan metode purposive random sampling. Pengumpulan data melalui tes Sprint 100 m. Rerata catatan waktu pada kelompok karbohidrat sebesar 11,43 detik, sedangkan kelompok lemak sebesar 13,66 detik. Uji normalitas-homogenitas menunjukkan data tidak berdistribusi normal dan homogen (0,009 < 0,05; 0,03 < 0,05; 0,45 < 0,05), sehingga uji hipotesis menggunakan uji statistik non parametrik melalui analisa mann whitney u test. Hasil Mann whitney U-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara asupan karbohidrat dan lemak terhadap kecepatan sprint 100 m (0,024 < 0,05). Simpulan penelitian adalah adanya kecenderungan pengaruh asupan karbohidrat lebih baik dari pada pengaruh asupan lemak terhadap kecepatan sprint 100 m dengan rerata hasil pengaruh asupan karbohidrat sebesar 11,43 detik, sedangkan lemak 13,66 detik.
Kata Kunci : Karbohidrat, lemak, sprint
Food intake before training or competition can improve body performance. Each sport is a dominance of the characteristics of anaerobic and aerobic sports. The 100 meter running number is an athletic sport with anaerobic characteristics that compare running speed so that it has the shortest record time. Carbohydrate and fat intake are two intakes that athletes use to meet their energy needs in training or competition. The intake is thought to provide maximum results at 100 m running speed. The purpose of this research is to prove the suspicion that the difference in the effect of carbohydrate and fat intake can increase running speed of 100 m. This type of quantitative research with experimental methods. 16 samples have completed the study selected using the purposive random sampling method. Data collection through the 100 m Sprint test. The average time record in the carbohydrate group was 11.43 seconds, while the fat group was 13.66 seconds. Homogeneity-normality test shows that the data are not normally distributed and homogeneous (0.009 <0.05; 0.03 <0.05; 0.45 <0.05), so the hypothesis test uses non-parametric statistical tests through the analysis of mann whitney u test. The results of the Mann Whitney U-test showed a significant difference between carbohydrate and fat intake against the 100 m sprint speed (0.024 <0.05). The conclusion of the research is the tendency of the influence of carbohydrate intake is better than the effect of fat intake on 100 m sprint speed with the average result of the effect of carbohydrate intake of 11.43 seconds, while fat 13.66 seconds