Bentuk Ketidakefektifan Kalimat dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Tahun 2023 Tim MGMP Kabupaten Magetan

The Ineffectiveness of Sentences in the 2023 Class 7 Indonesian Language Textbook by the Magetan Regency MGMP Team

Kata kunci: keefektifan kalimat, ketidakutuhan gagasan, ketidakjelasan gagasan, keterpisahan unsur frasa, buku ajar bahasa Indonesia
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tiga bentuk ketidakefektifan kalimat, yaitu ketidakutuhan gagasan, ketidakjelasan gagasan, dan keterpisahan unsur frasa dalam buku ajar bahasa Indonesia kelas 7 tahun 2023 karya tim MGMP Kabupaten Magetan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan data berupa kalimat-kalimat berciri tidak efektif. Data bersumber pada buku ajar bahasa Indonesia kelas 7 tahun 2023 karya tim MGMP Kabupaten Magetan yang dikumpulkan dengan teknik baca catat dan riset kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan mendeskripsikan kalimat-kalimat yang terindikasi tidak efektif berdasarkan tiga tujuan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bentuk ketidakefektifan kalimat dalam buku ajar tersebut sebagai berikut. Pertama, ketidakutuhan gagasan ditemukan dalam 21 kalimat yang dikategorikan menjadi enam bentuk: (1) kalimat tidak selesai (menggantung); (2) tidak ada objek yang menyertai kata kerja aktif transitif; (3) kalimat tidak bersubjek; (4) kalimat tidak berpredikat; (5) kalimat tidak bersubjek dan berpredikat; serta (6) kalimat tidak memiliki klausa utama (induk kalimat). Kedua, ketidakjelasan gagasan ditemukan dalam 22 kalimat yang dikategorikan menjadi enam bentuk: (1) subjek tidak jelas; (2) predikat tidak jelas; (3) objek tidak jelas; (4) penggunaan frasa yang tidak jelas; (5) frasa bertentangan dalam kalimat; dan (6) penggabungan dua gagasan tanpa konstruksi yang baik. Ketiga, keterpisahan unsur frasa ditemukan dalam 4 kalimat yang dikategorikan menjadi tiga bentuk: (1) unsur frasa pembentuk subjek terpisah; (2) unsur frasa pembentuk predikat terpisah; dan (3) unsur frasa pembentuk keterangan terpisah. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas buku ajar bahasa Indonesia dan mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif.

Keywords: effectiveness of sentences, incomplete ideas, unclear ideas, separate elements of phrases, Indonesian language textbook

This research aims to describe three forms of sentence ineffectiveness, namely incomplete ideas, unclear ideas, and separate elements of phrases in the 2023 class 7 Indonesian language textbook by the Magetan Regency MGMP team. The method used is descriptive qualitative with data in the form of sentences characterized as ineffective. The data comes from the 2023 class 7 Indonesian language textbook by the Magetan Regency MGMP team which was collected using note-reading and library research techniques. The data analysis used is a descriptive analysis technique by describing sentences that are indicated to be ineffective based on three research objectives.

The research results show the following forms of ineffective sentences in the textbook. First, incomplete ideas were found in 21 sentences which were categorized into six forms: (1) incomplete sentences (hanging); (2) there is no object accompanying the transitive active verb; (3) sentences without subject; (4) sentences without predicates; (5) sentences without subject and predicate; and (6) the sentence does not have a main clause (main sentence). Second, unclear ideas were found in 22 sentences which were categorized into six forms: (1) unclear subject; (2) unclear predicate; (3) the object is unclear; (4) use of unclear phrases; (5) conflicting phrases in sentences; and (6) combining two ideas without good construction. Third, the separation of phrase elements was found in 4 sentences which were categorized into three forms: (1) phrase elements forming separate subjects; (2) separate predicate forming phrase elements; and (3) phrase elements that form separate information. Thus, it is hoped that this research can contribute to improving the quality of Indonesian language textbooks and support a more effective learning process.