ABSTRAK
Handayani, Irvina Restu. Humanisme dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi Karya Abe Tomoji (Kajian Orientalisme). Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. (1) Prof. Dr. Darni, M.Hum., (2) Didik Nurhadi, M.Pd., M.A., Ph.D.
Kata-kata kunci: Humanisme, Hakikat Manusia, Kebebasan, Konsep Diri.
Pengarang menggunakan karya sastra yang ditulisnya untuk menggambarkan kehidupan ideal yang diharapkan pengarang. Abe Tomoji adalah salah satu pengarang Jepang yang menggunakan dua karya sastranya, yaitu Shi no Hana dan Tsumi no Hi untuk menggambarkan pandangannya mengenai kehidupan yang ideal di tengah penjajahan Jepang di Indonesia. Bertolak belakang dengan orientalisme Jepang saat itu, Abe Tomoji melalui tokoh Hinobe menunjukkan sisi humanisme seorang penjajah. Kodrat manusia, perasaan batin, kebaikan hati, nilai dan moral tetap dipertahankan oleh sosok Hinobe meskipun ia sedang menjalankan tugas sebagai seorang anggota militer atau milisi Jepang. Adanya humanisme di dalam diri penjajah inilah yang melatar belakangi penelitian ini.
Terdapat tiga tujuan di dalam penelitian ini meliputi: (1) Mendeskripsikan hakikat manusia menurut penjajah di dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi karya Abe Tomoji, (2) Mendeskripsikan kebebasan menurut penjajah di dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi karya Abe Tomoji, dan (3) Mendeskripsikan konsep diri dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi karya Abe Tomoji. Penelitian ini hanya berfokus pada humanisme yang ditunjukkan oleh penjajah karena kajian yang digunakan adalah orientalisme.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data berupa novel Shi no Hana dan Tsumi no Hi karya Abe Tomoji. Data penelitian berupa kutipan teks, baik kata, frasa maupun kalimat yang mengandung humanisme. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian pustaka, yaitu menyimak dan mencatat. Data yang ditemukan dianalisis dengan mendasarkan pada teori orientalisme khususnya teori orientalisme pada fase ketiga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Menurut pandangan penjajah dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi hakikat manusia terbagi menjadi hakikat manusia sebagai makhluk individu, manusia sebagai makhluk sosial dan manusia sebagai makhluk susila. Sebagai makhluk individu manusia menyadari perbedaan kondisi tubuh, pemikiran dan cita-cita antara dirinya dengan manusia lain. Perbedaan pemikiran dan cita-cita tokoh Hinobe menjadi kekhasan tersendiri karena Hinobe adalah orang Jepang yang tidak patriotis dan lebih menginginkan perdamaian daripada kemenangan Jepang. Sebagai makhluk sosial tokoh Hinobe dan Kibi menunjukkan sikap peduli dan menolong. Sebagai makhluk susila tokoh Jepang lain dan Hinobe menunjukkan kepatuhan terhadap perintah dan aturan Jepang, sedangkan kepada terjajah Hinobe tetap mempertahankan sopan santunnya. (2) Menurut pandangan penjajah dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi kebebasan terbagi atas kebebasan fisik dan kebebasan psikologis. Kebebasan fisik meliputi kebebasan untuk bergerak dan bekerja, sedangkan kebebasan psikologis terdiri atas kebebasan jiwa, pemikiran dan perasaan. Kebebasan dalam penjajahan tidak terealisasi dalam bentuk sikap, yang ada hanyalah kesadaran akan kebebasan yang menyebabkan adanya usaha membebaskan diri. (3) Menurut pandangan penjajah dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi konsep diri merupakan bentuk penilaian fisik, sikap dan kecerdasan yang berbeda antara penjajah dan terjajah. Konsep diri di dalam Shi no Hana dan Tsumi no Hi terbatas pada penilaian dan tidak berujung pada suatu aktualisasi potensi. Tokoh Hinobe memberikan penilaian fisik dengan mengidentifikasi ciri-ciri khusus bangsa tertentu, seperti warna kulit, rambut, bola mata dan cara berpakaian. Penilaian fisik seperti ini tentunya berbeda dengan penilaian fisik dalam karya sastra lain. Penilaian sikap dibedakan menjadi sikap buruk dan sikap baik, sedangkan penilaian kecerdasan dibedakan berdasarkan pendidikan dan keahlian tokoh.
ABSTRACT
Handayani, Irvina Restu. Humanism in “Shi no Hana” and “Tsumi no Hi” Novel written by Abe Tomoji (Orientalism Study). Thesis. Graduate School, Surabaya State University. (1) Prof. Dr. Darni, M. Hum., (2) Didik Nurhadi, M. Pd., M. A., Ph. D.
Keywords: Humanism, Human Nature, Freedom, Self Concept.
Writer use their written to describes ideal life based on writer’s view. Abe Tomoji is one of Japan’s writer who use two of his written, Shi no Hana and Tsumi no Hi to describes ideal life in the Japan’s colonization based on his view. Contrary with Japan’s orientalism, Abe Tomoji with Hinobe’s character, show humanism in colonization. Insipte of Hinobe do his duty as militia, he still defends human nature, feeling, kindness, value and moral. Humanism which found in Japan’s colonization become the reason of this research.
The purpose of this research are: (1) To describe human nature according to colonialist in Shi no Hana and Tsumi no Hi written by Abe Tomoji, (2) To describe freedom according to colonialist in Shi no Hana and Tsumi no Hi written by Abe Tomoji, and (3) To describe self concept according to colonialist in Shi no Hana and Tsumi no Hi written by Abe Tomoji. Because of this research based on orientalism study, the focus of this research is only humanism that shown by colonialist.
This research is descriptive qualitative research. The sources of data are Shi no Hana and Tsumi no Hi novel written by Abe Tomoji. The data are text, include word, phrase or sentence that express humanism. The data collected by using observe and note technique. The collected data are analyzed based on orintalism theory especially the third phase.
As the result of this research are: (1) According to colonialist, the human nature that shown in Shi no Hana and Tsumi no Hi are divided to be human as individual, social and moral creature. As an individual creature, human realize their difference about physical, thought and idea. Hinobe’s thougt and idea are different from the other Japanese people, because he want to reach the peace than Japan’s victory. As social creature, Hinobe and Kibi show their care and help to the others. As moral creature, Hinobe and the other Japanese people show their obedience, and Hinobe keep politeness to colonized. (2) According to colonialist, freedom in Shi no Hana and Tsumi no Hi is impossible to obtained by colonialist and colonized. Freedom is divided to be physical, about the freedom to move and work, and psychological, about soul, thought and feeling. Only awareness that make colonialist and colonized try to get their freedom. (3) According to colonialist self concept in Shi no Hana and Tsumi no Hi is the assessment of physical, attitude and intelligence that different between colonialist and colonized. In Shi no Hana and Tsumi no Hi self concept is limited about assessment not actualization. Hinobe describes the special caharacteristics of many people from every country that involved in Japan’s colonialism. Hinobe tells the colour of skin, hair, eyes and fashion-style that different from the others novel. The assessment of attitude is divided to be bad and good attitude. The assessment of intelligence is divided to be education and skill.