Pola Pendidikan Anak Kaum Migran di SDN 1 Wagirkidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo
Pattern of Education of Migrant Children at SDN 1 Wagirkidul, Pulung District, Ponorogo Regency
Masyarakat Desa Wagirkidul sudah tidak asing dengan budaya merantau. Masyarakat desa yang merantau sebagai buruh migran di luar negeri disebabkan karena tuntutan ekonomi. Tanggung jawab mendidik dan mengasuh anak dari kaum buruh migran diserahkan kepada extended family. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terkait kondisi objektif anak kaum migran di SDN 1 Wagirkidul, mengidentifikasi peran extended family dalam pendidikan informal anak kaum migran, mengidentifikasi peran tenaga pendidik di SDN 1 Wagirkidul dalam pendidikan formal anak kaum migran, dan menganalisis pola pendidikan anak kaum migran di SDN 1 Wagirkidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dianalisis menggunakan teori stuktural fungsionalisme oleh Talcott Parson dan Robert K. Merton. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi objektif anak kaum migran dapat dilihat dari segi sosial ekonomi, kontrol anak dan prestasi anak. Pengasuhan yang diberikan oleh extended family dalam lingkungan keluarga tentunya berdampak pada lembaga pendidikan (sekolah). Extended family tidak bisa maksimal dalam menjalani perannya sebagai orangtua pengganti dan justru menyerahkan persoalan pendidikan anak kepada pihak sekolah. Pendidik semaksimal mungkin membimbing anak kaum migran yang mengalami kendala maupun ketertinggalan di kelas dengan cara memberikan jam pelajaran khusus. Pendidik juga menyadari bahwa anak kaum migran memerlukan bimbingan serta perhatian khusus.
Kata kunci: Pendidikan Anak, Buruh Migran, Struktural FungsionalismeĀ