Faktor yang mempengaruhi kualitas hasil lasan diantaranya adalah: sifat logam, prosedur, welder, peralatan dan perlakuan. Metode pendinginan (quenching) diperlukan untuk meningkatan kekuatan dan kekerasan dari hasil lasan baja karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jenis media pendingin dengan temperatur yang sesuai untuk menghasilkan kualitas sambungan las terbaik pada baja karbon ST 41, serta mengetahui hasil dari uji tarik dari material. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif. Penelitian ini menggunakan bahan baja karbon rendah dengan kandungan karbon sebesar 0,1288%. Spesimen berjumlah  30 dengan uraian 15 spesimen dilas menggunakan las SMAW dengan media pendingin air serta variasi temperatur dingin (5˚C), normal (26˚C), panas (50˚C) dan 15 spesimen dilas menggunakan las SMAW dengan media pendingin coolant serta variasi temperatur dingin (5˚C), normal (26˚C), panas (50˚C). Hasil penelitian dianalisis mengunakan uji ancova dan uji T. Pengaruh media dan temperatur pendingin terhadap kekuatan tarik pada baja karbon ST 41 menunjukan hasil uji yang berbeda-beda tapi signifikan. Semakin lama perambatan panas suatu media dan rendah nilai temperatur pendinginan maka semakin baik pengaruhnya terhadap kekuatan tarik. Dari hasil pengujian, didapatkan kekuatan tarik rata-rata dengan variabel coolant 5˚C 472,4 N/mm², coolant 26˚C 447,8 N/mm², coolant 50˚C 431 N/mm², air 5˚C 456,6 N/mm², air 26˚C 445 N/mm², dan air 50˚C 418 N/mm². Media pendingin dengan temperatur yang menghasilkan kualitas sambungan las terbaik pada baja karbon ST 41 terdapat pada media pendingin Coolant pada temperatur 5˚C dengan kekuatan tarik rata – rata 472,4 N/mm².

Factors that influence the quality of weld results include: metal properties, procedures, welder, equipment and treatment. Quenching method is needed to increase the strength and hardness of carbon steel welds. This study aims to determine the effect and type of cooling media with the appropriate temperature to produce the best quality welding joints on ST 41 carbon steel, and find out the results of the tensile test of the material. The method used in this research is the experimental method. The data analysis technique used is descriptive statistics. This research uses low carbon steel material with carbon content of 0,1288%. Specimens numbered 30 with the description of 15 specimens welded using SMAW welding with water cooling media and variations in temperature cold (5˚C), normal (26˚C), heat (50˚C) and 15 specimens welded using SMAW welding with coolant cooling media as well variations in temperature of cold (5 ° C), normal (26 ° C), hot (50 ° C). The results of the study were analyzed using the Ancova test and the T test. The influence of the media and coolant temperature on the tensile strength of ST 41 carbon steel showed different but significant test results. The longer the heat propagation of a medium and the lower the cooling temperature value, the better the effect on the tensile strength. From the test results , obtained an average tensile strength with a variable coolant of 5˚C 472.4 N / mm², coolant 26˚C 447.8 N / mm², coolant 50˚C 431 N / mm², water 5˚C 456.6 N / mm² , water 26˚C 445 N / mm², and water 50˚C 418 N / mm². The cooling media with the temperature that produces the best welding joint quality in ST 41 carbon steel is found in the Coolant cooling medium at a temperature of 5˚C with an average tensile strength of 472.4 N / mm².