KESADARAN HUKUM PELAKU USAHA KEDAI KOPI TERKAIT LABEL HALAL PADA JASA PENJUALAN MINUMAN KOPI DI KOTA MALANG

Legal Awareness of Coffee Shop Business Actors Related to Halal Labels in Coffee Drink Sales Services in Malang City

Jasa penjualan pada kopi di kedai kopi menurut Undang-Undang JPH wajib untuk diberi label halal. Pencantuman label halal yang dilakukan oleh pemilik Robusto Coffee, pemilik Lupa Lelah dan pemilik Jali Merah Koffie merupakan kewajiban pelaku usaha dalam memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi barang dan atau jasa sebagaimana yang diatur dalam UU PK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesadaran hukum pelaku usaha kedai kopi terhadap pencantuman label halal pada jasa penjualan kedai kopi serta menganalisis pengawasan Bidang URAIS Kemenag Provinsi Jawa Timur selaku Koordinator Layanan Sertifikasi Halal. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis data penelitian adalah deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dari 3 (tiga) pelaku usaha kedai kopi pada penelitian ini adalah tidak memiliki kesadaran hukum karena dari keempat indikator yang mempengaruhi kesadaran hukum tidak terpenuhi. Penyebab ketidaksadaran hukum 3 (tiga) pelaku usaha kedai kopi karena faktor pendidikan dan faktor usia. Selain faktor pendidikan dan usia, Tidaksadarannya pelaku usaha disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari Bidang URAIS Kemenag Provinsi Jawa Timur selaku Koordinator Layanan Sertifikasi Halal Provinsi Jawa Timur. Saat ini pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Seksi Bidang URAIS selaku Koordinator Layanan Sertifikasi Halal kepada pemilik kedai kopi yang tidak memiliki sertifikasi halal dan belum mencantumkan label halal pada jasa penjualan minuman kopi di Kota Malang dengan cara pengawasan preventif dan represif

Sales services for coffee in coffee shops according to the Halal Product Guarantee Law must be labeled as halal. Inclusion of a halal label made by the owner of Robusto Coffee, owner of Lupa Lelah and owner of Jali Merah Koffie is the obligation of business actors to provide true, clear and honest information regarding the condition of regulated goods and or services as regulated in the Consumer Protection Law. This study aims to analyze the awareness of coffee shop business actors towards the inclusion of halal labels on coffee shop sales services and to analyze the URAIS field of the Ministry of Religion of East Java Province as the Halal Certification Service Coordinator. The research method used is juridical empirical by using data study techniques through observation and interviews. The research data analysis technique was descriptive analytical. Based on the high and low level of legal awareness, 3 (three) coffee shop business actors in this study do not have legal awareness because the four indicators that affect legal awareness are not fulfilled. The cause of legal awareness of 3 coffee shop business actors is due to education and age factors. In addition to education and age factors, business actors are not aware of the lack of socialization from the URAIS Division of the Ministry of Religion of East Java Province as the East Java Province Halal Certification Service Coordinator and currently supervision is being carried out by the Head of the URAIS Section as the Coordinator of Halal Certification Services for coffee shop owners who are not has halal certification and halal label drinks on coffee sales services in Malang City by means of preventive and repressive supervision.