Motif Batik Tulis Desa Macajah Tanjung Bumi Bangkalan Madura
Batik Motif In The Village of Macajah Tanjung Bumi Bangkalan Madura
ABSTRAK
Moh. Solihin Kadafi, 2018. Motif Batik Tulis Macajah Tanjung Bumi Bangkalan Madura. Program Studi Pendidikan Seni Budaya, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing : (1) Dr. Drs. I Nyoman Lodra. M. Si dan pembimbing (2) Prof. Dr. H. Haris Supratno
.
Kata Kunci : Makna, Motif Batik Tulis, Macajah Tanjung Bumi Bangkalan
Motif batik tulis di Desa Macajah sangat menraik dan unik dari mulai proses penciptaannya, bentuk maupun maknanya. Proses penciptaan motif batik tulis Macajah ialah harus berwudhu terlebih dahulu (suci) agar pelaksaan mencanting ataupun pewarnaan bejalan dengan lancar dan sesuai apabila dilanggar akan berimbas kepada batik tulis yang akan rusak dari motifnya taupun pewarnaannya. Motif batik tulis Macajah menunjukkan bahwa menyimpan banyak makna tertentu.
Penelitian ini Mendeskripsikan proses penciptaan, bentuk dan makna motif batik tulis desa Macajah Tanjung Bumi Bangkalan Madura,Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi dokumen dan perekaman. Metode tersebut digunakan untuk mengamati makna motif tortcetor, kembang kopi dan gentongan dengan teori semiotika Barthes. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.
Hasil penelitian dan pembahasan (1) Proses penciptaan membuat batik macajah memiliki syarat khusus ketika mulai mencanting atau mewarnai yaitu syaratnya harus dalam keadaan suci, kesucian bagi orang Desa Macajah ialah dengan cara berwudhu dan apabila ketika buang air besar atau kecil diharuskan berwudhu kembali karena apabila dilanggar akan berimbas kepada batik tersebut akan rusak dan gagal dalam pewarnaannya. (2) Bentuk motif Batik tulis Desa Macajah diadaptasi dengan lingkungannya yakni laut dan tumbuh-tumbuhan sebagai motifnya yang berupa ikan, rumput laut, dedaunan, sawah dan pohon yang distilisasikan menjadi motif tocetor. Selain itu ada motifkembang kopi yang terinspirasi dari kegiatan warga sehari-hari yang sering minum kopi di hajatan maupun diacara pernikahan maupun acara tradis. Bentuk motif ketiga adalah gentongan, ialah motif batik tulis yang dicelupkan dan dimasukkan ke dalam gentong diulang beberapa kali agar hasilnya maksimal dan di dalam motif tersebut terdapat gambar dedaunan dan tumbuh-tumbuhan. (3) Makna motif batik tulis Desa Macajah yang disampaikan oleh pencipta tersebut ialah pada setiap motifnya memiliki arti tersendiri seperti motif torcetor ialah beradaptasi dari laut kadang bergelombang kadang hening seperti itulah hidup kadang lurus-lurus saja kadang bergelombang, makna motif kembang kopi merangsang kita untuk tetap hidup dan tambah semangat dala beraktifitas setelah mengkonsumsi kopi. Makna motif gentongan semakin dicuci beberapa kali akan semakin hidup warnanya begitupula yang terjadi pada manusia semakin dibersihkan hati, pikiran dan perbuatan akan semakin hidup dan menghargai arti hidup itu sendiri.
ABSTRACT
Kadafi, Moh. Solihin, 2018. Macajah Written Batik Motif in Tanjung Bumi Bangkalan, Madura. Cultural Arts Education Study Program, Surabaya State University Postgraduate Program. Advisors: (1) Dr. Drs. I Nyoman Lodra. M.Si and Supervisor (2) Prof. Dr. H. Haris Supratno.
Keywords: Meaning, Written Batik Motif, Macajah Tanjung Bumi Bangkalan
The batik motifs in Macajah Village are very interesting and unique, starting from the process of making, form and meaning. The process of making a macajah batik motif is that you have to perform ablution first (holy) so that the implementation of batik or coloring runs smoothly and therefore if it is violated it will have an impact on written batik which will later be damaged as a result. motive as well as coloring. The Macajah batik motif shows that this motif has many specific meanings
This research describes the process of creation, form and meaning of batik motifs in the village of Macajah Tanjung Bumi Bangkalan Madura. This type of research is qualitative research with data collection methods in the form of interviews, observation, document study and note-taking. This method is used to see the meaning of the tortcetor, coffee flower, and gentongan motifs by using Barthes' semiotic theory. Data analysis used data reduction, data presentation and data verification.
Research Results and Discussion (1) The process of making batik macajah has special requirements when casting or coloring begins, namely that it must be in a holy state, the sanctity of the people of Macajah Village by means of ablution and when defecating. or urinate. They are obliged to perform ablution again because if it is violated it will result in the batik being damaged and failing to be colored. (2) The shape of the batik motif in Macajah Village adapts to its environment which is rich in sea and plants as motifs in the form of fish, seaweed, leaves, rice fields and trees which are arranged into tocetor, coffee flowers, and gentongan. (3) The meaning of the Macajah Village written batik motif conveyed by the creator is that each motif has its own meaning, such as a torcetor motif adapted from the sea, sometimes wavy, sometimes lonely like that, life is sometimes straight, sometimes bumpy, coffee flower motifs are inspired by daily life. Community days, days that often drink coffee during celebrations and weddings and traditional events and besides that there is life that stimulates us to stay alive and be more enthusiastic about activities after drinking coffee, and the gentongan motif is a colored and colored batik motif. Placed, Repeat on the barrel several times for maximum results and the motif is illustrated with leaves and plants, this gentongan motif is washed several times, the color is brighter as well as what happens to humans the more hearts are cleaned the better the thoughts and deeds are. Becomes, more alive and appreciate the meaning of life itself.