PENGEMBANGAN WEB SSO UNESA DENGAN PENAMBAHAN COLOURBLIND MODE MENGGUNAKAN ALGORITMA BERBASIS HUE AND SATURATION
DEVELOPMENT OF UNESA SSO WEB WITH ADDITION OF COLORBLIND MODE USING HUE AND SATURATION-BASED ALGORITHM
Penelitian ini mengulas tentang buta warna, suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu yang dapat dibedakan oleh mata normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan genetika sejak lahir atau akibat penggunaan obat-obatan. Umumnya diderita oleh laki-laki, sementara wanita hanyalah sebagai pembawa gen resesif. Buta warna dapat dibagi menjadi tiga jenis: monokromasi, dikromasi, dan anomali trikromasi. Penderita buta warna dapat mengalami kesulitan membedakan warna merah, hijau, biru, dan kuning.
Perbedaan ini disebabkan oleh kerusakan pada sel kerucut mata atau faktor genetik. Wanita pembawa gen buta warna, meskipun secara fisik tidak mengalami kelainan, dapat menurunkan faktor buta warna kepada anaknya. Beberapa obat dan faktor lingkungan juga dapat menyebabkan buta warna pada perempuan. Pentingnya topik ini dalam desain UI (User Interface) adalah bahwa kebutaan warna dapat memengaruhi pengalaman pengguna, dengan kesulitan membaca teks, memahami tampilan grafis, atau menavigasi UI jika warna yang digunakan tidak kontras. Desain inklusif, seperti colorblind mode, dapat membantu meningkatkan aksesibilitas.
Penelitian ini mencakup pengembangan Colour Blind Mode pada web SSO UNESA dengan menggunakan algoritma berbasis Hue and Saturation. Algoritma ini membantu mengidentifikasi masalah dalam penggunaan sistem oleh individu dengan kebutaan warna. Evaluasi dilakukan menggunakan System Usability Scale (SUS) untuk mengukur tingkat usability dan kepuasan pengguna terhadap desain baru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman pengguna bagi individu dengan kebutaan warna di web SSO UNESA.
Kata Kunci: Buta Warna, Colorblind Mode, Algoritma Hue and Saturation, System Usability Scale (SUS), Aksesibilitas UI (User Interface)
This research explores color blindness, a condition where an individual cannot distinguish certain colors that can be perceived by normal eyes. This condition may result from genetic abnormalities since birth or excessive use of medications. Generally, it is more prevalent in males, while females are carriers of the recessive gene. Color blindness can be categorized into three types: monochromacy, dichromacy, and anomalous trichromacy.
Individuals with color blindness may struggle to differentiate red, green, blue, and yellow colors due to damage to the cone cells in the eyes or genetic factors. Female carriers of the color blindness gene, although not physically affected, have the potential to pass on the color blindness factor to their offspring. Additionally, certain drugs and environmental factors can contribute to color blindness in females. The relevance of this topic in UI (User Interface) design is that color blindness can impact the user experience, leading to difficulties in reading text, comprehending graphical displays, or navigating the UI if the chosen colors lack contrast.
Inclusive design practices, such as implementing a colorblind mode, can enhance accessibility. This study encompasses the development of a ColorBlind Mode on the UNESA SSO web using a Hue and Saturation-based algorithm. This algorithm aids in identifying issues in the system's usability for individuals with color blindness. Evaluation is conducted using the System Usability Scale (SUS) to measure the level of usability and user satisfaction with the new design. The results of this research are expected to provide solutions to improve accessibility and user experience for individuals with color blindness on the UNESA SSO web.
Keyword: Colorblind, Colorblind Mode, Hue and Saturation Algortihm, System Usability Scale (SUS), accessibility UI (User Interface)