Identifikasi Morfologi dan Prevalensi Nematoda Parasit pada Katak Fejervarya cancrivora dari Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Morphology Identification and Prevalence of Parasitic Nematodes in Frog Fejervarya cancrivora from Leuwiliang District, Bogor Regency, West Java  

Katak sawah (Fejervarya cancrivora) merupakan salah satu pilihan utama dalam usaha budidaya perikanan yang diekspor. Meningkatnya konsumsi daging katak dapat menimbulkan kekhawatiran baru mengenai keberadaan cacing parasit tersebut pada katak. Penelitian mengenai cacing parasit pada katak, terutama nematoda belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian dilakukan untuk menganalisis morfologi tiap jenis nematoda, mengidentifikasi tiap jenis nematoda, menghitung prevalensi dan intensitas serangan nematoda pada katak F. cancrivora dari kecamatan Leuwiliang. Uji korelasi menggunakan Spearman nonparametrik juga dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara jenis kelamin dan berat badan inang dengan jumlah nematoda. Penelitian dilakukan di kecamatan Leuwiliang karena mempunyai daerah persawahan yang cukup luas dan sawah merupakan habitat utama dari katak F. cancrivora. Sebanyak 100 ekor F. cancrivora didapatkan dari Kecamatan Leuwiliang, Bogor diperiksa. Nematoda yang diperoleh disimpan di dalam alkohol 70% kemudian diidentifikasi menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Data yang diperoleh berupa morfologi yang disajikan secara deskriptif, data prevalensi, dan intensitas setiap jenis nematoda. Hasilnya ditemukan karakter-karakter morfologi yang berbeda dari tiap jenis nematoda yang ditemukan, seperti bentuk bibir dan letak vulva, sehingga diketahui empat jenis nematoda yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu:  Chabaudus sp. (68%), Rhabdias sp. (19%), Ascarididae gen. sp., (15%), dan Cosmocerca ornata (2%). Nematoda Chabaudus sp. merupakan nematoda dengan intensitas serangan paling tinggi, sedangkan nematoda C. ornata merupakan nematoda dengan intensitas serangan paling rendah. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan berat badan inang terhadap jumlah nematoda.

Kata kunci: Cacing parasit, amfibi, infeksi, persentase, korelasi

Paddy frog (Fejervarya cancrivora) is one of the leading choices as export commodities in aquaculture businesses. However, the increasing consumption of frog has raised concerns regarding the presence of parasitic worms in frogs. Unfortunately, the studies on helminth parasites in Indonesia, especially nematodes in frogs are still limited. The research was carried out to analyze the morphology of each type of nematode, identify each type of nematode, calculate the prevalence and intensity of nematode infection on F. cancrivora frogs from Leuwiliang district. The Spearman correlation test was used to to assess whether there was a correlation between sex and host body weight with the number of nematodes. The research was carried out in Leuwiliang sub-district because it has quite a large area of rice fields and rice fields are the main habitat of the F. cancrivora frog. In this research, 100 individuals of F. cancrivora from Leuwiliang, Bogor were observed on the presence of nematodes. The nematodes found were preserved in 70% alcohol and identified using a light and electron microscopes. The data obtained are morphology, the prevalence, and intensity of each species nematodes. The results revealed different morphological characters for each type of nematode found, such as the shape of the lips and the location of the vulva, so that four types of nematodes were identified in this study, i.e., Chabaudus sp. (68%), Rhabdias sp. (19%), Ascarididae gen. sp. (15%), and Cosmocerca ornata (2%). Nematode Chabaudus sp. is the nematode with the highest infection intensity, while the C. ornata nematode is the nematode with the lowest infection intensity. The correlation test results showed that there was no correlation between sex and host body weight with the number of nematodes.

Key words: Parasitic worms, amphibian, infections, percentages, correlations