USE OF MIXED REGIONAL LANGUAGE CODES AND INDONESIAN LANGUAGE AS INTRODUCTION LANGUAGE IN CLASS III SDN TULANGAN 1
Digunakannya bahasa daerah sebagai bahasa pengantar di kelas rendah adalah untuk menunjang komunikasi ketika proses pembelajaran berlangsung. Namun, tidak semua pemanfaatan bahasa daerah dibutuhkan oleh guru untuk menunjang komunikasi yang baik dan perkembangan berbahasa siswa. Berawal dari itulah penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan campur kode bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar untuk memperlancar komunikasi antara guru dan siswa di kelas rendah sekolah dasar ketika pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, catat, dan simak. Hasil penelitian tentang pemanfaatan campur kode bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dalam pembelajaran dianggap dapat membantu guru dan siswa dalam memahami instruksi serta komunikasi ketika pembelajaran. Kendati demikian, pemanfaatan dari bahasa Indonesia masih merupakan unsur utama. Hal itu dilakukan guru karena dirasa masih relevan untuk menjalin komunikasi yang baik serta membantu siswa dalam memahamkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
The use of regional languages as the language of instruction in lower classes is to support communication during the learning process. However, not all of the use of regional languages is needed by teachers to support good communication and students' language development. Starting from that, this study aims to use mixed regional language codes and Indonesian as the language of instruction to facilitate communication between teachers and students in the lower grades of elementary school when learning. The research method used is descriptive qualitative research with data collection techniques through interviews, notes, and listens. The results of research on the use of mixed codes of regional languages and Indonesian as the language of instruction in learning are considered to be able to assist teachers and students in understanding instructions and communication when learning. However, the use of Indonesian is still the main element. This was done by the teacher because it was still relevant to establish good communication and help students understand the learning material presented by the teacher.