ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengkaji tata cara guru berkomunikasi ketika proses pembelajaran di sekolah, khususnya di kelas. Usia siswa yang digunakan sebagai objek penelitian adalah 10-11 dimana siswa pada usia tersebut sedang dalam proses peralihan menuju pemikiran yang lebih konkret. Dan guru sebagai fasilitator mempunyai tantangan untuk memberikan pembelajaran tidak hanya pembelajaran materi namun juga tata cara berkomunikasi. Hal itu dilakukan agar siswa dapat mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang santun serta sesuai dengan tata cara berkomunikasi yang benar dan baik. Agar ketika siswa memasuki usia yang membutuhkan pemikiran yang lebih konkret dapat membedakan antara ujaran yang santun dan ujaran yang tidak santun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data yang diambil berasal dari penelitian dilapangan dengan video sebagai media penggambilan gambar, video dan penjelas kalimat yang diucapkan oleh guru sebagai objek peneliti. Berdasarkan data di lapangan akan ditransipkan menjadi dialog yang dilakukan antara guru dan siswa. Data transkip inilah yang digunakan sebagai bahan penelitian yang di sesuaikan dengan teori yang digunakan pada karya ilmiah yang telah disusun. Menggunakan argumen pendukung yang memerkuat data yang telah diambil dan sisusun.
Data penelitian ini berfokus pada ujaran dari guru sebagai objek penelitian. Dari ujaran tersebut maka akan di klasifikasikan ke dalam beberapa prinsip yang ada mulai dari prinsip (1) kurmat, (2) andhap-asor, (3) empan-papan, (4) tepa sliro. Hasil tersebut nantinya akan dijadikan pembelajaran dalam berkomunikasi dengan mitra tutur. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pentingnya komunkanikasi dan penggunakan bahasa yang santun dalam berdialog dengan mitra tutur untuk mengurangi kesalah pahaman dan perbedaan penafsiran dari mitra tutur dan penutur. Baik dilakukan di lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat lebih luasnya.
Kata-kata Kunci: kesantunan, guru sekolah dasar, Asim Gunarwan, pragmatik.
ABSTRACT
The present study aimed to examine the way teachers communicated during the learning process in school, in particular, in class. Further, the teacher as a facilitator has the challenge to provide learning is not only the instructional material but also communication procedures.
The study employed a qualitative approach where the data were gathered from the research in the field with video as a medium for taking pictures. The videos and explanatory sentences spoken by the teacher constituted the object of research. The supporting arguments were utilized to reinforce the data that had been taken and arranged.
The data of this study focused on the utterances of the teachers that were classified into a number of thimbles starting from the maxims (1) kurmat (respect), (2) andhap-asor (humble), (3) empan-papan (aware of places and situations), (4) tepa sliro (tolerance). This was conducted in order that the students could know how to communicate politely and in accordance with the correct and good communication procedures.
Keywords: politeness, elementary school teacher, Asim Gunarwan, pragmatics.