ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN JUMLAH PENGUNJUNG OBJEK WISATA MANGROVE WONOREJO DAN MANGROVE GUNUNG ANYAR DI KOTA SURABAYA
ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE THE DIFFERENCES IN THE NUMBER OF VISITORS OF THE WONOREJO MANGROVE AND GUNUNG ANYAR MANGROVE TOURISM OBJECT IN THE CITY OF SURABAYA
Mangrove Wonorejo dan Mangrove Gunung Anyar sebagai lokasi ekowisata yang terletak di Kota Surabaya. Kedua lokasi ekowisata tersebut memiliki perbedaan pengunjung yang cukup besar setiap tahunnya. Mangrove Wonorejo memiliki rata-rata pengunjung 162.768 pertahun, sedangkan pengunjung di Mangrove Gunung Anyar 93.950 pertahun.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan potensi dan promosi yang dikerjakan oleh masing-masing pengelola ekowisata mangrove.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey melalui pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi dari penelitian ini terletak di Mangrove Wonorejo dan Mangrove Gunung Anyar Kota Surabaya. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik accidental random sampling. Sampel dari penelitian ini sebanyak 50 responden di objek wisata Mangrove Wonorejo dan Mangrove Gunung Anyar serta 10 pengelola yang ada di masing-masing objek wisata. Data potensi dan promosi di Mangrove Wonorejo dan Mangrove Gunung Anyar dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Tujuan dari observasi untuk mendapatkan data aksesibilitas, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data potensi,daya tarik,fasilitas penunjang, sumber daya manusia,sikap pengelola dan wawancara kepada ketua pengelola untuk mendapatkan data promosi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik skoring dengan SkalaLikert.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa potensi Mangrove Wonorejo lebih baik dibandingkan Mangrove Gunung Anyar pada aspek aksesibilitas dengan persentase 82,50 %, daya tarik wisata dengan persentase 80,02 %,, fasilitas penunjang dengan persentase 89,13 %, sumber daya manusia dengan persentase 77,50% dan sikap pengelola dengan persentase 88,33%. Promosi yang dilakukan pengelola Mangrove Wonorejo lebih tinggi dengan persentase 83,33 % yakni dengan kategori baik sedangkan Mangrove Gunung Anyar dengan persentase 66,66 % yakni dengan kategori kurang baik. Mangrove Wonorejo lebih baik daripada Mangrove Gunung Anyar pada atribut potensi yaitu aksesibilitas, daya tarik wisata, fasilitas penunjang, sumber daya manusia, sikap pengelola danpromosi.
Kata Kunci : potensi wisata, promosi, mangrove,pengunjung.
Wonorejo Mangrove and Gunung Anyar Mangrove are ecotourism destinations in Surabaya. Each year, there is asignificant difference in the number of visitors to the two ecotourism destinations.Wonorejo Mangrove receives an average of 162,768 visitors one year, while Gunung Anyar Mangrove receives 93,950 visitors one year. The goal of this study was to identify differences in potential and promotions.
This study is a survey research using a quantitative descriptive approach. This study was conducted in the Wonorejo Mangrove and the Gunung Anyar Mangrove in Surabaya City.The technique of accidental random sampling was used in this sampling.The sample for this study consisted of 50 respondents from the Wonorejo Mangrove and Gunung Anyar Mangrove tourism objects, as well as 10 managers from each tourist attraction. Observation, questionnaires, interviews, and documentation were used to collect potential and promotion data in the Wonorejo and Gunung Anyar mangroves.The goal of the observation is to collect data on accessibility,while questionnaires are used to collect data on potential,attractiveness,supporting facilities,human resources,manager attitude,and interviews with the head manager to collect promotional data. In this study,data was analyzed using a scoring technique with a Likert Scale.
According to the findings of this study, the Wonorejo Mangrove better than Mangrove Gunung Anyar on aspect accessibility with a percentage of 82,50 %, tourist attractions with a percentage of 80,02 % supporting facilities with a percentage of 89,13 %, human rescources with a percentage of 77,50 %, management attitude with a percentage of 88,33 %. Promotion carried out by Mangrove Wonorejo was higher with a percentage of 83,33 % in the good category, while Mangrove Gunung Anyar with a percentage of 66,66 % in the less good category. The analysis revealed that the Wonorejo Mangrove outperformed the Gunung Anyar Mangrove on the potential namely the accessibility, tourist attracttions, supporting facilities, human rescources, management attitude and promotion.
Keywords : tourism potential, promotion, mangrove, visitor.