Tindak tutur asertif merupakan salah satu tindak tutur bagian tindak tutur ilokusi yang masih berkembang dikehidupan. Tuturan ini diucapkan untuk memberikan kebenaran dalam mengutarakan informasi. Pokok masalah penelitian ini yaitu mengenai jenis tindak tutur asertif berdasarkan gaya panutur dan respon mitra tutur yang terjadi di Pasar Songgolangit, Banyudono, Kabupaten Ponorogo. Tujuan dari pokok permasalahan ini menjelaskan jenis tindak tutur asertif berdasarkan gaya panutur dan repon mitra tutur.

            Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori deskriptif kualitatif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian etnografi, karena menghubungkan bahasa dan konteks. Sumber data dalam penelitian dari beraneka ragam tuturan yang di utarakan oleh orang di Pasar Songgolangit. Data penelitian berwujud kalimat-kalimat yang dituturkan oleh panutur serta mitra tutur. Tata cara mengumpulkan data menggunakan metode simak dan cakap. Data disajikan dengan cara informal.

         Hasil dari penelitian berdasarkan gaya panutur dibagi menjadi empat yaitu dengan cara terbuka langsung, terbuka tidak langsung, terselubung langsung, serta tidak terselubung tidak langsung. Jenis ini menghadirkan Sembilan belas data. Tindak tutur asertif banyak ditemukan dalam tuturan terbuka langsung. Tereselubung tidak langsung belum bisa ditemukan dalam penelitian karena bagian ini tidak memberikan informasi dari apa yang ducapkan. Tindak tutur asertif berdasarkan respon mitra tutur dibagi menjadi empat belas. Wujud respon mitra tutur tergantung dari pengutaraan dari panutur. Informasi-informasi bisa diterima atau ditolak tergantung dengan keadaan yang dirasakan oleh mitra tutur. Mitra tutur merasa informasi tersebut selaras dengan pemikirannya, maka tuturan bisa diterima. Jika informasi yang dituturkan tersebut tidak sama, akan menimbulkan penolakan mitra tutur. Cara-caranya panutur menerima atau menolak tuturan tidak hanya dengan pengucapan tetapi bisa berwujud tindakan.

Kata kunci: Asertif, gaya panutur, respon mitra tutur, dan konteks sosial.

Assertive speech acts are one of speech act of illocutionary speech acts that are still developing. This speech is spoken to provide truth in telling information. The research’s main problem is about the type of assertive speech acts based on speaker style and speech partner responses in Songgolangit Market, Banyudono, Ponorogo Regency. The purpose of this main problem is to explains the type of assertive speech acts based on the style of the partner and respondent's speech partner.

                The theory used in this research is descriptive qualitative theory. The type of this research is ethnographic research, because it connects language and context. The research data is taken from a variety of utterances uttered by people in the Songgolangit Market. The research data is in the form of sentences spoken by speakers and speech partners. The data is collected using the listening and speaking methods. Data is presented in an informal way.

                The results of the study based on speaker style are divided into four, namely by direct open, indirect open, direct veiled, and indirect veiled. types present nineteen data. Assertive speech acts are often found in direct open speech. The indirect veiled cannot be found in research because this type does not provide information on what was said. Assertive speech acts based on speech partner responses are divided into fourteen. The form of partner response depends on the statement from the speaker. Information can be accepted or canceled depending on what was received by the speech partner. If the partner feels that the information be in line with his expectation, then the speech can be accepted. Otherwise, if the information spoken is not the same, it will lead to rejection of the speech partner. The method for accepting or rejecting speech is not only by verbal but can be in the form of action.

Keywords: Assertive, speaker style, speech partner responses, and social context.