Chattam Amat Redjo merupakan salah satu seniman yang telah lama melakukan pengembangan seni tari di Kota Malang Ada beberapa tari yang telah dikembangkan oleh Chattam Amat Redjo Salah satu tari yang menonjol bahkan sekarang menjadi ikon Malang adalah tari Beskalan Proses pengembangan tari Beskalan ini melalui metode pemadatan Hal ini menarik untuk dikaji Fokus penelitian ini yaitu mendeskripsikan riwayat hidup kehidupan dan kesenimanan Chattam Amat Redjo mendeskripsikan konsep pengembangan yang dilakukan Chattam Amat Redjo dalam mengembangkan tari Malangan mendeskripsikan tentang proses pemadatan dan bentuk pertunjukkan tari Beskalan Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pengembang seni oleh Edy Sedyawati teori kreativitas oleh Jakob Sumardjo konsep latar belakang dari teori Studi Tokoh oleh Arief Furchan dan Agus Maimun konsep pemadatan dari SD Humardani yang ditulis oleh Sutopo lalu konsep seni tari yang dikemukakan oleh Sumandiyo Hadi Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif teknik pengumpulan data observasi wawancara dan dokumentas Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi penyajian data dan penarikan kesimpulan dan validitas data menggunakan triangulasi sumber metode dan waktuHasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Chattam Amat Redjo gemar terhadap seni karena pengaruh dari keadaan lingkungan sekitar keluarga dan lingkungan sekitar Beliau memutuskan untuk menggeluti dan mengembangkan seni tari gaya Malangan Dirinya beranggapan bahwa seni tari gaya Malangan harus tetap lestari dan semua penari di Malang harus memiliki teknik yang bagus saat menari tari gaya Malangan Secara kualitatif pengembangan tari gaya Malangan Chattam Amat Redjo memiliki konsep pengembangan yang berpegang teguh pada teknik tari yang kuat Teknik tari yang dimaksud oleh Chattam Amat Redjo adalah 5 teknik tari Malangan yaitu patrap solah greged ulat pandeleng Salah satu tari yang dikembangkan secara kualitatif oleh Chattam Amat Redjo yaitu tari Beskalan dengan menggunakan metode pemadatan Tari Beskalan mengalami pemadatan dengan menjadikan tari Beskalan lebih singkat mengurangi gerakan gerakan yang sama serta mengubah tempo tarian menjadi lebih cepat dari sebelumnya Dalam penelitian ini peneliti juga membahas tentang bentuk pertunjukkan tari Beskalan setelah mengalami pemadatan yaitu dari segi gerak tata rias dan busana iringan musik tempat pertunjukkan properti tata sinar lighting Secara kuantitatif Chattam Amat Redjo menyebarkan tari tari yang telah dikembangkannya dengan membuka Sanggar Swastika di rumahnya dan melatih ke berbagai sanggar instansi sekolah hingga ke luar negeri Dalam bidang seni tari Chattam Amat Redjo juga banyak meraih prestasi dan penghargaan salah satunya Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas pengabdiannya di bidang seni dan budaya Tari Beskalan merupakan salah satu tari yang telah dikembangkan oleh Chattam Amat Redjo melalui proses pemadatan Tari ini memiliki kuakitas yang baik terbukti dengan dijadikannya tari ikon Kota Malang Penelitian ini membuktikan bahwa Chattam Amat Redjo telah melakukan pengembangan seni tari Malangan dengan banyak hal dalam meningkatkan kualitas seni tari salah satunya memadatkan tari Beskaln sehingga Chattam Amat Redjo bisa dikatakan sebagai pengembang tari di Kota Malang
Chattam Amat Redjo is one of the artists who has long been developing dance in Malang City There are several dances that have been developed by ChattamAmatRedjo There are some dances have been developed by ChattamAmatRedjo One iconic dance that stands out even now is in Malang Beskalan dance The process of developing the Beskalan dance is through the compaction method whichbecomes interesting to study The focus of this study is to describe the life history and artistic abilities of ChattamAmatRedjo todescribe the development concept carried out by ChattamAmatRedjo in developing Malangan dance and todescribe the compaction process and the form of Beskalan dance performances The theories used in this study are the concept of the art developer by Edy Sedyawati the theory of creativity by JakobSumardjo the background concept of the Theory of Study theory by AriefFurchan and AgusMaimun the concept of compaction of SD Humardani written by Sutopoand the dance art concept proposed by SumandiyoHadi The type of this research is descriptive qualitative The data collection techniques used in this study are observation interviews and documentation Data analysis techniques used are reduction data presentation and conclusion The data validity is measured using source method and time triangulation The results of the research and discussion show that ChattamAmatRedjo is fond of art because of the influence of the surrounding environment family and surrounding environment He decided to cultivate and develop the Malangan style dance He thinks that Malangan style dance must be sustainable and all dancers in Malang must have good techniques when dancing in Malangan style Qualitatively the development of the Malanganstyle dance Chattam AmatRedjo has a development concept that adheres to strong dance techniques The dance techniques referred to by ChattamAmatRedjoare 5 Malangan dance technique namely patrap solah greged caterpillar pandeleng One of the dances that was developed qualitatively by ChattamAmatRedjo is the Beskalan dance using the compaction method Beskalan dance experiences compaction by making the Beskalan dance shorter reducing the same movements and changing the tempo of the dance to be faster than before In this study researchers also discussed the form of dance performances after experiencing compaction in terms of motion makeup and clothing musical accompaniment venue property lighting Quantitatively ChattamAmatRedjo spreads the dances that he has developed by opening Sanggar Swastika at his home and trains various studios institutions schools to foreign countries In the field of dance Chattam AmatRedjo also won many achievements and awards one of which was the Award from the Governor of East Java for his service in the arts and culture