Redesign Motion Graphic Interaktif untuk Pameran Seni Per-Empu-An di Bentara Budaya Jakarta
Interactive Motion Graphic Redesign for Per-Empu-An Art Exhibition at Bentara Budaya Jakarta
Pameran seni Per-Empu-An yang diselenggarakan oleh Bentara Budaya Jakarta menampilkan berbagai karya seni yang menggambarkan peran dan perjuangan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam pameran ini, ditampilkan motion graphic lukisan pada layar LCD berukuran besar sebagai media pendukung. Namun, berdasarkan hasil validasi expert, ditemukan beberapa kekurangan pada motion graphic tersebut, terutama dalam aspek interaktivitas, penyampaian informasi, dan konsep kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan redesign motion graphic interaktif dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) melalui aplikasi Artivive. Menggunakan metode penelitian Design Thinking dengan modifikasi, hasil redesign diuji oleh enam responden terpilih dari generasi Z dan Milenial yang memiliki latar belakang di bidang desain/seni. Hasil pengujian menunjukkan tingkat kelayakan mencapai 86,7% dengan kategori sangat baik, mengindikasikan keberhasilan dalam meningkatkan aspek interaktif, informatif, dan kreatif dari motion graphic sebelumnya. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan inovasi media interaktif untuk pameran seni dan membuka peluang untuk eksplorasi teknologi interaktif lainnya dalam konteks seni dan budaya.
The Per-Empu-An art exhibition, organized by Bentara Budaya Jakarta, showcases various artworks depicting women's roles and struggles in different aspects of life. The exhibition features motion graphics of paintings displayed on a large LCD screen as supporting media. However, based on expert validation results, several shortcomings were identified in the motion graphics, particularly in terms of interactivity, information delivery, and creative concepts. This research aims to redesign interactive motion graphics by utilizing Augmented Reality (AR) technology through the Artivive application. Using design thinking with modification methods, the redesign results were tested by six selected respondents from Generation Z and Millennials with backgrounds in design/art. The test results showed a feasibility rate of 86.7% with a very good category, indicating success in improving the interactive, informative, and creative aspects of the previous motion graphics. This research contributes to developing innovative interactive media for art exhibitions and opens opportunities for exploring other interactive technologies in the context of art and culture.