The Creative Process of Junior High School Student is Impulsive and Reflective in Posing A Math Problem 

Pengajuan masalah dapat digunakan untuk melihat keterampilan berpikir kreatif. Dalam mengajukan masalah, siswa akan dipengaruhi oleh gaya kognitif. Gaya kognitif berdasarkan pada perbedaan waktu dan kecermatan siswa dalam merespon sesuatu dibedakan menjadi dua yaitu gaya kognitif impulsif dan reflektif. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP bergaya kognitif impulsif dan reflektif dalam mengajukan masalah matematika, metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil tes MFFT dan TPM diperoleh dua subjek penelitian, yaitu satu subjek impulsif (SKI) dan satu subjek reflektif (SKR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek SKR mempunyai tingkat kecermatan yang lebih tinggi daripada subjek SKI, dengan proses berpikir kreatif kedua subjek sebagai berikut. Pada tahap mensintesis ide, subjek SKI tidak memerlukan waktu yang lama dalam memahami permasalahan sedangkan subjek SKR memerlukan waktu yang cukup lama dalam memahami permasalahan. Pada tahap membangun ide, subjek SKI hanya dapat membuat satu ide, sedangkan subjek SKR dapat membuat lebih dari satu ide. Pada tahap merencanakan penerapan, subjek SKI dan SKR akan membuat soal tentang pembelian barang dalam paket, akan tetapi subjek SKI membuat kerangka soal terlebih dahulu sedangkan subjek SKR subjek memilih ide yang ia rasa dapat menyelesaikanya kemudian menggunakan buku paket sebagai referensi dalam membuat soal. Pada tahap menerapkan ide, subjek SKI dapat membuat satu soal sedangkan subjek SKR dapat membuat dua soal. Subjek SKI dan SKR memeriksa kembali soal dan penyelesaian yang dibuat untuk mengecek apakah sudah benar. Subjek SKI dan SKR yakin bahwa kedua soal dan penyelesaian yang dibuat sudah benar.

Problem posing can be used to see creative thinking skills. In posing a problem, students will be influenced by cognitive styles. Cognitive styles based on differences in time and accuracy of students in responding to something can be divided into two, namely impulsive and reflective cognitive styles. The purpose of this study is to describe the creative thinking process of junior high school students with impulsive and reflective cognitive styles in posing mathematical problems. The method used is descriptive method with a qualitative approach. Based on the results of the MFFT and TPM tests, two research subjects were obtained, namely one impulsive subject (SKI) and one reflective subject (SKR). The results showed that the SKR subject had a higher level of accuracy than the SKI subject, with the creative thinking processes of the two subjects as follows. At the stage of synthesizing ideas, the SKI subject did not take a long time to understand the problem, while the SKR subject needed a long time to understand the problem. At the idea building stage, the SKI subject can only come up with one idea, while the SKR subject can create more than one idea. At the stage of planning the implementation, the SKI and SKR subjects will make questions about the purchase of goods in packages, however the SKI subject drafts the questions first, while the SKR subject chooses an idea that he feels can solve then uses the textbook as a reference in making questions. At the stage of implementing the idea, the SKI subject can make one question while the SKR subject can make two questions. SKI and SKR subjects recheck the questions and solutions made to check whether they are correct. The SKI and SKR subjects were sure that the two questions and their solutions were correct.