Tradhisi Krobongan Temanten Ing Desa Karangrejo Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek (Tintingan Folklor)
Krobongan Temanten's Tradition In Karangrejo Village Kampak District Trenggalek Regency (Study of Folklore)
Kebudayaan adalah salah satu bentuk dari hasil daya pemikiran manusia. Dikatakan kebudayaan ini juga terbagi menjadi beberapa bagian seperti adat istiadat, kesenian, tradisi, dan lain-lain. Dari bagian-bagian tersebut keberadaanya saling mengelilingi sekitar kehidupan manusia, salah satunya tradisi krobongan temanten. Tradisi ini termasuk tradisi yang dilakukan pada saat peringatan acara pernikahan adat Jawa, khususnya di desa Karangrejo kecamatan Kampak kabupaten Trenggalek yang memiliki perbedaan yaitu ditambah acara uyeg-uyeg ranti. Adanya tradisi krobongan ini dimaksudkan sebagai pertanda atau gambaran kehidupan manusia yang akan dilalui ketika mereka telah membangun rumah tangga. Tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang yang telah berumah tangga juga akan dijelaskan melalui pelaksanaan tradisi krobongan temanten ini. Penelitian termasuk dalam penelitan folklor setengah lisan yang menggunakakn metode deskriptif kualitatif. Alasan digunakannya metode tersebut karena data yang yang dihasilkan dari wawancara, observasi, dan juga dokumentasi ini dijelaskan dengan gamblang melalui kalimat-kalimat yang menyatakan secara rinci tentang mkasud yang ada dalam penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana awal mula adanya tradisi krobongan temanten di desa Karangrejo, mengetahui tata cara tradisi krobongan temanten, mengetahui keperluan yang dibutuhkan, mengetahui makna dari tradisi krobongan temanten, mengetahui fungsi tradisi krobongan temanten, mengetahui perubahan yang ada pada tradisi krobongan temanten, dan juga mengetahui pandangan masyarakt terhadap tradisi krobongan temanten. Hasil dari penelitian ini berupa pengertian tentang makna yang terkandung dalam tradisi krobongan temanten ini mulai dari tata cara, keperluan, keberadaan, fungsi, perubahan, dan pandangan masyarakat yang memeberikan pengaruh terhadap tradisi tersebut.
Kata Kunci: Berumah tangga, Folklor, dan Tradisi Krobongan Temanten.
Culture is one manifestation of human thought's power. This culture is stated to be divided into numerous parts, including customs, arts, traditions, and so on. The existence of these pieces surrounds human life in various ways, one of which being the krobogan temanten tradition. This custom includes the uyeg-uyeg ranti ceremony, which is held at the remembrance of Javanese traditional weddings, particularly in Karangrejo village, Kampak district, and Trenggalek regency. The existence of this krobongan custom is meant to serve as a symbol or representation of human life that will be passed down once they have established a home. The application of this krobongan Temanten tradition will also clarify what should be done by someone who is married. The study is part of a semi-oral folklore study that employs a qualitative descriptive method. The data collected via interviews, observations, and this documentation are explained clearly through words that state in depth about the study's purpose, which is why this approach was chosen. The goal of this research is to learn how the krobongan Temanten tradition began in Karangrejo village, to understand the procedures for the krobongan Temanten tradition, to understand the needs, to understand the meaning of the krobongan Temanten tradition, to understand the function of the krobongan Temanten tradition, and to understand the changes that have occurred in the krobongan tradition temanten, as well as the community's perspective on the krobongan Temanten tradition. The findings of this research are presented in the form of an understanding of the meaning contained in the krobongan Temanten tradition, beginning with the procedures, needs, existence, functions, changes, and perspectives of those who impact the tradition.
Keywords: Marriage, Folklore, and Krobongan Temanten Tradition’s.