Evaluasi Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih di Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi dengan Menggunakan Software Epanet 2.0

Distribusi air di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi masih belum optimal dikarenakan faktor tekanan air di dalam pipa yang rendah pada waktu tertentu, kehilangan air fisik karena kebocoran yang masih cukup tinggi serta pelanggan yang belum optimal dalam pendistribusian air bersih. Mengatasi kendala-kendala tersebut, maka perlu dilakukan analisis terhadap sistem jaringan distribusi air bersih. Periode perencanaan 10 tahun dilakukan untuk tahun 2020-2030 dengan menghitung proyeksi jumlah penduduk dan fasilitas umum untuk mengetahui kebutuhan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai headloss mayor dan minor pada pipa jaringan distribusi. Analisa hidrolika yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Darcy-Weisbach  serta metode Hardy Cross dan penerapan pemodelan simulasi kondisi dengan menggunakan software Epanet 2.0. Hasil penelitian ini diperoleh kebutuhan air tahun 2030 yaitu, 1,290 untuk total kebutuhan harian rerata, 1,419 ltr/s untuk kebutuhan maksimum, dan 2,013 ltr/s untuk kebutuhan pada jam puncak. Kapasitas tandon komulatif 10,664 m³/jam pada tahun 2020 dan 41,932 m³/jam pada tahun 2030. Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperlukan tandon untuk menampung air sebesar  42 m³ sesuai dengan yang dibutuhkan. Hasil simulasi Epanet 2.0 dibandingkan dengan pengukuran langsung di lapangan adalah adanya perbedaan nilai headloss yang cukup tinggi serta kecepatan aliran masih belum memenuhi standar sehingga jaringan tersebut belum dapat dikembangkan.

Water distribution in Kwadungan, Ngawi is still not optimal due to the low water pressure in the pipes at a certain time, physical water loss due to high leaks and customers who are not yet optimal in distributing clean water. To overcome these obstacles, it is necessary to conduct an analysis of the clean water distribution network system. The 10-year planning period is carried out for 2020-2030 by calculating the projected population and public facilities to determine water needs. This study aims to determine the value of major and minor head losses in distribution network pipes. The hydraulic analysis used is the Darcy-Weisbach method and the Hardy Cross method and the application of condition simulation modeling using the Epanet 2.0 software. The results of this study show that the water demand in 2030 is 1.290 for the average daily requirement, 1.419 ltr / s for maximum demand, and 2.013 ltr / s for peak hour needs. The cumulative reservoir capacity is 10,664 m³ / hour in 2020 and 41,932 m³ / hour in 2030. Based on these calculations, a reservoir of 42 m³ of water is needed. Epanet 2.0 simulation results compared to direct measurements in the field is the difference in headloss value is quite high and the flow speed is not up to standard so the distribution network cannot be developed yet.